jpnn.com - MALANG KOTA – Kabar gembira menghinggapi Arema Cronus. Sebab, per kemarin siang (22/10), Mahaka Sport selaku penyelenggara event Piala Presiden mencairkan hadiah posisi tempat ketiga sebesar Rp 1 miliar.
Media Officer Arema Sudarmaji menjelaskan, pencairan hadiah tersebut terbilang lebih cepat dari sebelumnya. Sebab sebelumnya, pihak Mahaka Sport menjanjikan pencarian hadiah akan dilakukan dalam kurun waktu satu minggu hingga dua minggu usai event Piala Presiden.
BACA JUGA: Zulham Hanya Hengkang Dua Pekan
”Tapi dalam realisasinya ternyata sudah dibayarkan hari ini (kemarin),” terang Sudarmaji, kemarin.
Hadiah tersebut menjadi kabar gembira bagi pemain dan manajemen Arema. Sebab, meski pihak manajemen Arema tak merilis komposisi pembagian uang hadiah, diperkirakan per pemain bisa mendapatkan sekitar Rp 26 juta.
BACA JUGA: KONI Pesimistis dengan Target Pemerintah
Begini ilustrasinya, jika komposisi hadiah Rp 1 miliar diperuntukkan bagi manajemen 30 persen dan pemain 70 persen, maka ada dana segar Rp 700 juta yang menjadi hak pemain. Masing-masing pemain memang tak akan sama mendapatkan bonus. Bergantung dengan sumbangsih mereka selama event Piala Presiden. Termasuk seringnya mendapat posisi inti, cadangan, atau bahkan tidak masuk daftar susunan pemain.
Ambil rata-rata jika Rp 700 juta dibagi sejumlah 26 pemain Arema, maka per pemain akan mendapatkan uang tunai Rp 26,92 juta.
BACA JUGA: Akhirnya, Korwil Jakmania Dipulangkan Polisi
Dari tepat waktunya pencairan hadiah yang dilakukan Mahaka, manajemen Arema memberikan apresiasinya. ”Ini bisa menjadi acuan bagi penyelenggaraan kompetisi maupun turnamen di Indonesia,” sambung Sudarmaji.
Lebih lanjut Sudarmaji menjelaskan, sebelumnya Mahaka Sport juga selalu tepat waktu membayarkan hak tim kontestan. Salah satunya yakni match fee.
Dari awal penyelenggaraan turnamen, besaran nilai match fee yang diberikan pada tim memang cukup tinggi. Menyentuh angka Rp 250 juta per pertandingan. Jumlah yang sama juga dibayarkan pada babak lanjutan, yakni babak delapan besar. Di babak semifinal, tak ada tambahan match fee yang diberikan penyelenggara.
Sebagai gantinya, semifinalis dipastikan mendapat tambahan pendapatan senilai Rp 500 juta. Itu diperuntukkan bagi tim yang finish di posisi keempat. Beruntung bagi Arema, karena meski gagal melaju ke babak final, mereka masih bisa menebusnya dengan menempati posisi ketiga di akhir turnamen. Hadiah sebesar Rp 1 miliar pun menjadi hak milik mereka.
Namun, jumlah itu belum sepenuhnya. Sebab sesuai dengan kesepakatan awal, ada potongan yang diberlakukan penyelenggara. Salah satunya adalah denda kartu kuning. Untuk diketahui, dari delapan pertandingan, total ada 18 kartu kuning yang dikantongi pemain. Dari satu kartu kuning, penyelenggara menetapkan denda sebesar Rp 2 juta. Sedangkan untuk kartu merah ditetapkan denda sebesar Rp 5 juta.
Beruntung, karena tak satu pun kartu merah yang diterima pemain Singo Edan. Bila dihitung semuanya, ada total denda sebesar Rp 36 juta yang harus dibayarkan tim Arema. ”Untuk denda kartu kuning harusnya sudah dibayarkan (oleh manajemen),” tambah Sudarmaji.
Dari pengalaman Arema mengikuti enam turnamen di tahun ini, Piala Presiden memang menjadi turnamen yang paling prestisius. Diikuti 13 klub ISL dan tiga klub Divisi Utama, turnamen yang berhadiah Rp 3 miliar itu sukses membangkitkan animo sepak bola Indonesia. Kedisiplinan penyelenggara dalam membayarkan kewajiban pada tim kontestan juga mendapat apresiasi.
Hal tersebut memang jarang dirasakan tim-tim profesional di Indonesia, termasuk Arema Cronus. Sebagai perbandingan, hak tim Arema untuk mendapatkan hadiah utama turnamen Sunrise of Java Cup beberapa bulan lalu juga belum terealisasi. Padahal, harusnya tim Singo Edan mendapat hadiah berupa satu unit mobil. (by/c2/did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyerang Arsenal Ini Puji Kualitas Kiper Barunya
Redaktur : Tim Redaksi