jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai sebagai sosok pemimpin alternatif nan ideal.
Hal itulah yang membuat relawan Presiden Republik of Indonesia (PRO 1) mendukung keduanya sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2019.
BACA JUGA: Yakinlah, Perppu Ormas Tak Akan Gerus Elektabilitas Jokowi
Ketua Nasional PRO 1 Baihaqi Maisin menilai, kombinasi Cak Imin dan AHY mampu mewakili aspirasi anak muda. Di samping itu, Baihaqi melihat keduanya sebagai perwakilan kaum muda yang religius, tapi juga terbuka.
Terbuka, menurut Baihaqi, bermakna toleran, egaliter, mau mendengar, berani mencoba hal-hal baru dan tidak mementingkan golongannya semata. Dua kualitas ini ada di Cak Imin-AHY.
BACA JUGA: Gatot Dijagokan Jadi Cawapres Jokowi, PDIP: Terlalu Dini
"Religius bermakna mereka akan menjadi pemimpin yang takut kepada Tuhan, takut untuk mengkhianati sumpah jabatannya, takut untuk melalaikan amanah," ungkap Baihaqi dalam acara deklarasi Cak Imin-AHY 'Pemimpin Zaman Now' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Minggu (29/10).
Lebih lanjut Baihaqi mengungkapkan alasan pihaknya mendukung keduanya lantaran perlu adanya pembaharuan kepemimpinan.
BACA JUGA: Instruksi Sukseskan Muhaimin jadi Cawapres, Sebarkan!
Sejauh ini, dalam penilaian Baihaqi kerja pemerintahan Joko Widodo hanya fokus pada sektor infrastruktur telah mengorbankan kebutuhan sektor-sektor lain untuk berkembang.
"PRO 1 merupakan suatu organisasi atau lembaga masyarakat yang ingin adanya perubahan khususnya pimpinan nasional. Duet Cak Imin-AHY kami harap dapat menjadi jalan tengah yang mengimbangi kerasnya pertarungan politik akhir-akhir ini," tutup Baihaqi. (nes/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Layak Diperhitungkan di Pilpres 2019, Ini Sebabnya
Redaktur & Reporter : Adil