jpnn.com, KUNINGAN - Wakil Ketua MPR RI Muhaimin Iskandar mengimbau para rektor untuk mengambil alih masjid dan musala di kampus. Imbauan itu untuk menyikapi rilis dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) soal radikalisme di lingkungan kampus.
Hanya dengan cara itu, kata Muhaimin alias Cak Imin, perguruan tinggi dapat menghilangkan virus-virus radikalisme yang menyusup di tubuh mahasiswa dan dosen.
BACA JUGA: Zulhasan Ajak Ormas Islam Bersatu Lawan Praktik Politik Uang
“Sekarang pembinaan saja, terutama di kampus-kampus itu musalanya harus dilakukan dialog oleh rektor,” kata Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar di Kuningan, Jawa Barat, Kamis (31/5).
Sebagai upaya pembinaan, menurut Cak Imin, rektor sebaiknya menggunakan metode tarekat selama enam bulan berturut-turut, untuk menyembuhkan para dosen atau mahasiswa yang terkena virus radikal.
BACA JUGA: Diklaim Masuk Sekber Timses Prabowo, Zulhasan: Biarin Aja
Cara itu dinilai cukup ampuh, karena sudah puluhan tahun dipraktikkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dalam menata batin yang sedang `sakit`.
“Tarekat itu salah satu otonom NU yang bergerak di bidang zikir, wirid, olah jiwa batin. Hanya itu, saya minta semua musholla itu diserahkan kepada tarekat," pintanya.
BACA JUGA: Zulhasan Sambut Baik Rencana Pertemuan Amien Rais dan Jokowi
Sebelumnya, BNPT merilis sejumlah perguruan tinggi negeri yang dicurigai sebagai tempat persemaian bibit radikalisme. Di antaranya Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Diponegoro (Undip).
“PTN dan PTS yang banyak kena itu di fakultas eksakta dan kedokteran," terang Direktur Penanggulangan BNPT Brigjen Pol Hamli.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin: Pemerintah Jangan Didikte Swasta
Redaktur & Reporter : Friederich