jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyadari Hari Buruh Internasional kali ini harus diperingati dalam suasana penuh keprihatinan, lantaran akibat bencana pandemi COVID-19.
Banyak pekerja yang kena PHK atau dirumahkan tanpa gaji atau hanya separuh gaji.
BACA JUGA: Cak Imin Lobi Partai-Partai Penguasa Eropa demi Sawit Indonesia
Meskipun demikian, Cak Imin optimistis spirit Hari Buruh tidak akan luntur.
"Saat saya menjadi Menakertrans saya pahami betul sejarah 1 Mei itu, saat pekerja menuntut 8 jam kerja/hari, untuk melindungi mereka dari eksploitasi bekerja tanpa batasan waktu. Akhirnya sampai kini delapan jam kerja menjadi standar global yang mengikat semua pihak," tutur Cak Imin, yang menjabat Menakertrana pada 2009-2014.
BACA JUGA: Peringati Hari Buruh, KSBSI Sumbang Ratusan APD ke RSCM
"Saya usul ke Pak SBY tahun 2012, eh dikabulkan. Tahun 2013 diresmikan. Senanglah, jadi ada kenang-kenangan buat pekerja. Ada pengakuan eksistensi dan sejarah mereka. Penting ini secara sosial politik," katanya.
Cak Imin kemudian menyinggung soal situasi pekerja akibat pandemi COVID-19. Dia menyampaikan bahwa sudah sekitar 1,8 juta yang kena PHK.
BACA JUGA: Tiga Tuntutan FSPMI Saat Momentum Peringatan Hari Buruh Internasional
Maka dukungan pemerintah untuk mempertahankan industri harus betul-betul tepat sasaran.
"Yang perlu diprioritaskan itu adalah industri berorientasi ekapor dan padat karya. Kenapa ekspor? Karena mereka menghasilkan devisa bagus untuk APBN kita. Kenapa padat karya? Ya karena tenaga kerjanya banyak, digantungi banyak orang," ujarnya.
"Stimulasi pemerintah untuk dunia industri harus tepat sasaran, karena yang butuh banyak tetapi anggaran terbatas. Dan saya harap, buat industri yang telah mendapat bantuan, ingatlah bahwa hak pekerja itu harus didulukan. Utang kepada pekerja adalah yang pertama harus dilunasi, baru utang kepada bank," sambungnya.
"Selamat Hari Buruh 1 Mei. Tetap optimistis ya teman-teman pekerja. Ekonomi, insyaallah akan membaik dalam 2-3 bulan mendatang," pungkas Cak Imin. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek