jpnn.com, JAKARTA - Perayaan Hari Buruh atau May Day tahun ini diperingati dengan berbeda.
Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) serentak mengganti demo dengan aksi sosial sebagai bentuk keprihatinan karena pandemi corona (Covid-19) di Indonesia.
BACA JUGA: May Day 2020, Tak Ada Demo, Buruh Bakal Gelar Kegiatan Sosial
MPBI merupakan gabungan tiga konfederasi buruh terbesar dengan jutaan anggota yakni Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).
Bentuk aksi sosial yang dilakukan adalah dengan memberikan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis ke beberapa rumah sakit di Jabodetabek.
BACA JUGA: Cegah Penyebaran Virus Corona, MPBI Bagikan 20 Ribu Hand Sanitizer
Ada tiga sasaran rumah sakit di Jabodetabek. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Annisa di Cikarang dan RSUD Balaraja di Tangerang.
Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban yang menyerahkan APD di RSCM mengatakan, ada 250 APD yang diserahkan langsung ke RSCM.
BACA JUGA: Pernyataan Ketua DPR RI Terkait Hari Buruh 1 Mei 2020
Elly menilai, aksi sosial membagikan APD ini menjadi bentuk kepedulian yang dilakukan buruh ditengah keprihatinan kondisi bangsa.
"Baru pertama kali selama 130 tahun perayaan May Day tidak digelar dengan aksi turun ke jalan. Kami sangat mengerti kondisi yang terjadi," katanya usai memberikan bantuan APD di RSCM Jakarta, Jumat (1/5).
Elly menilai, aksi sosial pemberian APD karena sempat beberapa kali terjadi kelangkaan dan kekurangan bagi tenaga medis yang berjuang membantu pasien Covid-19.
APD diterima langsung oleh perwakilan pimpinan RSCM langsung.
Pihak RSCM kata Elly mengaku ikut terharu, lantaran buruh yang juga punya banyak kesulitan d itengah wabah ini masih memiliki empati dan peduli terhadap sesama.
Selain bantuan APD, pihaknya juga akan memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat dan buruh yang kena dampak corona.
"Semua pengurus dan anggota melakukan aksi solidaritas kemanusiaan. Karena, imbas Covid-19 banyak buruh yang terkena PHK dirumahkan," jelasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy