Cak Imin: Kader PKB Hadir Sebagai Penyejuk

Kamis, 19 Januari 2017 – 08:15 WIB
Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar saat acara rutin Mujahadah untuk Bangsa di kantor DPP PKB, Rabu (18/1/2017). FOTO: Humas PKB for JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar meminta seluruh kader PKB untuk tidak terlibat konflik, permusuhan, caci maki dan saling serang dengan sesama anak bangsa baik di media sosial maupun dunia nyata. Kader PKB diwajibkan hadir sebagai penyejuk dan penenang di tengah kondisi tersebut.

"Kader PKB harus hadir sebagai penyejuk di tengah konflik yang terjadi saat ini. Jangan terlibat permusuhan, saling serang dan caci maki antarsesama anak bangsa," katanya usai acara rutin Mujahadah untuk Bangsa di kantor DPP PKB, Rabu (18/1/2017).

BACA JUGA: Luhut: Kalau TNI-Polri Boxing Jangan Terlalu Dianggap Serius

Menurut Muhaimin, sudah terlampau banyak umpatan kasar berseliweran di media sosial. Bahkan, umpatan tersebut memicu konflik baru antarsesama anak bangsa. Ia meminta Kader PKB tidak boleh terjebak dalam arus tersebut.

"Kita hadir sebagai penenang sekaligus penyejuk. Kalau ada orang yang berbeda pandangan, dekati mereka. Beri pemahaman kepada mereka, jangan musuhi mereka," kata pria yang biasa dipanggil Cak Imin itu.

BACA JUGA: Konflik Dua Artis Seret Nenek Gayung

Cak Imin mengingatkan, sekarang ini tidak jelas mana berita hoax atau fitnah dan mana yang tidak hoax. Yang terpenting adalah PKB hadir sebagai solusi kenyamanan, kesejukan, ketenteraman bagi bangsa ini.

"Kondisi sekarang umat Islam tengah memiliki spirit berlebih, dan itu tidak dapat disalahkan. Kita bahkan patut bangga karena umat Islam diperkotaan telah bangkit," tuturnya.

Kebangkitan tersebut, kata Cak Imin, tinggal kita arahkan menjadi kebangkitan positif untuk bangsa Indonesia. Salah satunya dengan membuat gerakan-gerakan sosial yang melibatkan umat Islam.

Dia mencontohkan, gerakan sholat subuh berjamaah sepertinya biasa bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tapi begitu didengungkan, langsung laris.

"Gerakan seperti ini patut didukung untuk menjaga sprit Islam yang tengah bangkit di perkotaan," tandasnya.(fri/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Dpp Pkb   Cak Imin   Konflik  

Terpopuler