jpnn.com, JAKARTA - Cendekiawan muslim Emha Ainun Nadjib mengaku telah mengamati dari jauh sosok dan kiprah Puan Maharani di dunia politik selama ini.
Menurut Cak Nun, sapaan akrabnya, Ketua DPR RI itu kini jauh lebih tajam sebagai tokoh politik Tanah Air.
BACA JUGA: Puan Ikut Bersenandung Lagu Daerah Saat Acara Sinau Bareng Cak Nun
“Saya menemukan Mbak Puan ini jauh lebih dewasa daripada yang saya sangka. Jauh lebih tajam pikirannya daripada yang saya sangka, dan jauh lebih sareh atau bijaksana daripada yang saya duga-duga," kata Cak Nun.
Hal itu disampaikan Cak Nun dalam acara ‘Sinau Bareng Cak Nun’ di Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2022) malam.
BACA JUGA: Setelah Bertemu Jenderal Andika, 8 Pati TNI AL Juga Kompak Menghadap KSAL Yudo, Ada Apa?
Acara yang dihadiri lebih dari 500 orang itu didahului dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta selawat.
Pada kesempatan itu, Cak Nun juga bersyukur dan mengagumi kebesaran jiwa Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Cak Nun Ungkap Hubungannya dengan Bu Mega, Jangan Terkejut
“Saya bersyukur dan yang paling saya kagumi acara ini berlangsung karena kebesaran jiwanya Bu Mega,” kata Cak Nun.
Cak Nun meminta Puan sebagai Ketua DPR RI dan petinggi PDI Perjuangan, untuk mengayomi seluruh warga negara Indonesia.
“Mbak Puan sekarang Indonesia dalam masa senjakala. Maka burung-burung akan datang ke PDIP untuk minta pengayoman,” kata Cak Nun.
Menurut Cak Nun, PDIP harus bertransformasi menjadi PDI Pengayoman, bukan lagi PDI Perjuangan. “PDIP mengayomi seluruh warga,” imbuhnya.
Cak Nun menegaskan, acara yang dihadirinya malam ini bukan acara politik.
“Acara ini bukan acara partai, tidak ada politik-politikan. Ini acara untuk meneguhkan keindonesiaan,” ujar budayawan ini.
Sementara itu, Puan berterima kasih atas kehadiran dan pesan yang disampaikan Cak Nun.
Kepada Cak Nun, Puan juga menyampaikan salam dari Presiden ke-5 RI yang juga Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang belum bisa menghadiri acara.
“Sekolah Partai PDI Perjuangan sekarang berhadapan dengan Masjid At Taufiq. Artinya kepedulian kita bersama umat Islam untuk bisa terus bisa bersinergi dan bergotong royong. Seperti harapan Cak Nun agar PDI Perjuangan bisa mengayomi seluruh warga bangsa,” kata Puan.
Puan secara khusus bersyukur Masjid At Taufiq, yang dibangun untuk mengenang ayahnya Taufiq Kiemas, akhirnya bisa dibuka setelah tertunda karena pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, kita bisa berada di halaman Masjid At Taufiq. Semoga bisa membawa manfaat buat masyarakat dan jasa-jasa Pak Taufiq bisa diberkati dengan doa-doa saudara sekalian,” ujar Puan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari