jpnn.com, JAKARTA - Survei politik yang dilakukan oleh Indo Barometer menempatkan Erick Thohir meraup suara cukup signifikan dibandingkan tokoh lain di Indonesia
Erick Thohir mendapatkan suara tertinggi, yakni 22,9 persen, disusul Khofifah Indar Parawansa 15,8 persen, Muhaimin Iskandar 6,7 persen, Puan Maharani 6,3 persen dan Chairul Tanjung 2,7 persen.
BACA JUGA: Erick Thohir Bakal Boyong Klub Raksasa Korea ke Indonesia, Ini Jadwalnya
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan tingginya perolehan survei Erick lantaran segudang prestasinya, salah satunya di BUMN.
Menurutnya, Erick berhasil mendorong BUMN mencapai keuntungan yang terus meningkat.
BACA JUGA: Erick Thohir Moncer Jadi Kandidat Cawapres versi Indo Barometer, Ini Penyebabnya
Selain itu, Erick juga menindak tegas mafia dan penyalahgunaan di BUMN Jiwasraya serta mencoba mencari solusi untuk mengembalikan uang nasabah.
Selain itu, Erick dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Pemerintahanan Presiden Joko Widodo di periode ke 2 oleh sebuah media swasta itu dipercaya.
BACA JUGA: Erick Thohir Menteri Terbaik Pilihan Publik Versi Indo Barometer
Erick pun dipercaya sebagai Ketua Panitia Ulang Tahun Seabad Nahdlatul Ulama (NU) yang mana NU adalah ormas besar yang punya banyak pengikut.
Hal itu, menurut Qodari, menjadi eksposure tersendiri bagi Erick.
Di sisi lain, Head of Research Jarvis Asset Management Andri Ngaserin menilai prestasi Erick khususnya dalam pembenahan perusahaan BUMN cukup baik.
Sejak Kementrian BUMN dipimpin Menteri Erick, sudah banyak perusahaan milik negara yang sudah menunjukkan perbaikan kinerja keuangan.
Menurut Andri, jika dibandingkan Menteri BUMN sebelumnya, Erick memiliki gaya kepemimpinan yang jauh berbeda.
"Menteri sebelumnya tidak turun langsung ke lapangan. Sehingga tak mengerti kondisi sebenarnya di lapangan," kata Andri.
Menurut Andri, di era kepemimpinan Erick, ia memikirkan bagaimana BUMN karya mendapatkan dana untuk pembangunan infrastruktur.
Andri menilai Menteri Erick dapat melakukan perbaikan yang cukup cepat selain karena ia berasal dari kalangan bisnis, dia juga turun langsung ke lapangan. Sehingga tau kondisi sebenarnya.
"Memang saat ini masih ada BUMN yang memiliki tekanan terhadap kinerja keuangannya. Namun rapuhnya perusahaan BUMN mulai terjadi sebelum kepemimpinan Erick," pungkas Andri.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul