Caleg Artis Masih Sedot Minat Parpol

Sabtu, 05 Mei 2012 – 06:18 WIB

JAKARTA - Rupanya daya tarik artis di parpol bakal kembali menguat di pemilu 2014 mendatang. Popularitas artis yang dipercaya bisa mendulang suara ini juga menjadi pilihan serius sejumlah parpol. Setelah Golkar dan Gerindra, kini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga menyatakan secara terang-terangan bahwa mereka akan menggaet kalangan artis untuk duduk di Senayan.
 
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Arwani Thomafi, mengakui pemilihan calon legislatif dari kalangan selebritas ampuh untuk mendulang suara rakyat. Karena itu, partai berlambang Ka"bah bakal mendekati kepada artis-artis agar bisa menjadi calon legislatif pada Pemilihan Umum 2014. “PPP mendekati para artis untuk bisa menjadi calon legislatif karena popularitas artis sangat berpengaruh dan mampu meningkatkan perolehan suara PPP pada Pemilu 2014. Dengan popularitas yang sudah melekat diharapkan mampu mendokrak suara,” kata Arwani Thomafi di Gedung DPR RI, Senayan, Jumat (4/5). 

Beberapa nama yang sudah diincar partai yang dikomandoi Suryadharma Ali adalah Desi Ratnasari, Cici Paramida, dan Dedy Mizwar.  Menurut bekas wakil ketua pansus RUU Pemilu itu partainya tidak asal mencomot selebriti karena popularitas. Tapi, mereka bisa nyambung dengan visi dan misi PPP.

“Yang sudah bergabung dengan kami ada Okky (Asokawati) dan Ratih (Sanggarwati) yang sudah masuk ke pengurus harian. Mereka cukup mumpuni. Mbak Ratih cukup banyak waktu. Sosialisasi program kepartaian. Tidak asal artis dan punya popularitas, tapi ditunjang kemampuan lain,” jelas Arwani.

Hingga kini, PPP telah membuat 1000 daftar calon legislatif untuk 2014. Jumlah itu akan diperas menjadi 560 nama. Ditargetkan, ini akan rampung pada akhir 2012. Sejauh ini, kata Arwani, semua selebritas yang didekati belum memberi jawaban. “Mereka masih muter. Mungkin masih menunggu mana yang paling sreg” kata Arwani.

Lalu apakah PPP membayar selebritas yang menjadi caleg 2014? Arwani menjawab tidak. PPP memberlakukan sama dengan kader lainnya yang masuk dalam daftar calon legislatif pada pemilu 2014. “Toh selama ini biaya pencalegan diambil dari iuran dari bakal caleg, pengurus dan simpatisan,” terangnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengakui partainya sudah melirik sejumlah artis beken. Bahkan, PG siap menggaji mereka agar tidak melakoni syuting satu tahun menjelang Pemilu 2014. “Besarannya sekitar di atas Rp 10 juta per bulan. Kalau di bawah itu, terlalu jauh dengan pendapatannya sebagai artis. Dari TV saja dia bisa dapat lebih,” jelas anggota Komisi II DPR itu.

Sekalipun begitu, rekrutmen public figure tetap diperlukan untuk meraih suara. Menurutnya, yang utama, caleg yang di usung memiliki kemampuan komunikasi, wawasan yang baik, dan tidak tercela. “Semua ini merupakan rangkaian strategi yang dipersiapkan Golkar untuk meraih suara di Pemilu 2014. Dan Golkar akan menggaji artis tersebut untuk menjadi anggota DPR. Pasalnya, artis itu harus mengikuti masa transisi selama satu tahun untuk mendapatkan bekal pendidikan politik. Sekaligus turun ke konstituen,” terangnya.
 
Nurul juga mengatakan, proses persiapan bagi artis tersebut untuk menjadi caleg berlangsung selama satu tahun. Artinya partai akan member bekal penuh pada para artis untuk bisa memahami politi, program partai bahkan strategi komunikasi politiknya. “Dimulai dari tahun 2012 ini hingga tahun 2013. Selama setahun tersebut, artis ini akan ditempa melalui berbagai program yang dilakukan Golkar,” imbuhnya. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permen ESDM Dianggap jadi Pemborosan APBN Gaya Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler