Calon anggota legislatif (caleg) partai One Nation Australia, Steve Dickson, mengundurkan diri setelah beredar rekaman videonya saat dia melontarkan kata-kata tak senonoh dan menggerayangi penari telanjang di salah satu kelab malam di AS. Terekam bersama penari telanjang:Politisi Australia Steve Dickson mengaku menyesali perbuatannya saat berada di kelab malam bersama penari telanjangDalam video yang beredar dia membandingkan wanita kulit putih dan Asia dalam soal seksDia juga meminta penari telanjang itu untuk memegang alat kelaminnya namun ditolak

BACA JUGA: Sistem Komputer Tak Berfungsi, Bandara Australia Kacau

Dickson kini mengaku menyesali perbuatannya, meminta maaf, dan mengajukan pengunduran diri sebagai caleg untuk kursi Senat Australia dari Dapil Queensland.

"Cuplikan video yang beredar itu tidak mencerminkan siapa saya. Tapi menunjukkan seseorang yang mabuk dan tak bisa mengendalikan diri. Saya bertanggung jawab penuh karena membiarkan hal itu terjadi," katanya.

BACA JUGA: Dalam Setahun Warga Australia Tertipu Rp 500 M

Rekaman video ini berasal dari investigasi rahasia oleh stasiun TV Al Jazeera mengenai upaya politisi One Nation melobi kelompok pro senjata di AS untuk mengubah UU Senjata di Australia.

Investigasi lobi senjata tersebut ditayangkan pada Maret 2019, namun cuplikan video mengenai penari telanjang baru ditayangkan oleh stasiun TV Channel Nine pada hari Senin (29/4/2019) malam.

BACA JUGA: Korban Bom Bali Tagih Jokowi Soal Lahan Eks Sari Club

Dalam rekaman ini terdengar bagaimana Dickson berbicara meremehkan penari telanjang di sebuah kelab malam di Washington.

Dia menyebut salah satu penari sebagai "perempuan jalang" dan menyebut penari lainnya dengan, "Tetek kecil" dan tidak isi di balik BH-nya, seraya memegangi dada wanita tersebut.

Dickson juga terekam mengatakan: "Wanita kulit putih jauh lebih bagus, mereka tahu apa yang harus dilakukan. Sedangkan wanita Asia tidak."

"Saya sudah melakukannya dengan banyak wanita Asia dan tak tahu apa yang harus kulakukan," katanya.

Di bagian lain politisi Australia ini ngobrol dengan seorang penari setelah menyelipkan uang ke celana dalamnya.

Dickson terdengar meminta penari itu memegangi alat kelamin Dickson.

"Sekarang juga?" tanya sang penari. Photo: Steve Dickson sebelumnya menyatakan dia punya hak untuk mendatangi tempat hiburan malam yang menampilkan penari telanjang. (Supplied: A Current Affair)

"Ya, tentu saja," jawab Dickson.

Penari itu menolak secara halus. "Maaf saya tidak bisa melakukan itu. Mereka mungkin memperhatikan," katanya.

Di bagian lain, Dickson berdiri di depan penari di panggung sambil menyelipkan uang ke celana dalam si penari.

Setelah videonya ditayangkan di TV, Dickson mengatakan sangat menyesali ucapannya yang tidak senonoh terhadap wanita.

"Saya menilai rekaman itu berat untuk ditonton karena ucapan dan tindakan saya di bawah pengaruh miras. Itu tidak mencerminkan diri saya yang sebenarnya," katanya.

Dia balik menuding rekan seperjalanannya, Rodger Muller yang mengaku sebagai aktivis pro-senjata, dan belakangan diketahui sebagai investigator untuk stasiun TV Al Jazeera.

Menanggapi hal ini pemimpin partai One Nation Pauline Hanson menyebutkan telah menerima surat pengunduran diri Steve Dickson.

"Saya kesal dengan hal ini, Steve itu pria rumahan," kata Pauline Hanson.

"Saya tidak akan menolerir anak-anak saya sendiri berperilaku seperti ini terhadap wanita. Saya tak bisa dan tak akan memaafkan caleg saya sendiri berurusan dengan wanita dengan cara seperti ini," ujarnya. Photo: Caleg Steve Dickson bersama ketua partai One Nation Pauline Hanson. (AAP: Mick Tsikas)

"Saya sadar bahwa kelab penari telanjang itu bisnis yang sangat legal. Banyak pria di negara ini juga masuk ke sana. Sama juga seperti wanita yang menyewa penari telanjang," kata Hanson.

"Tetapi bahasa dan perilaku Steve tidak dapat diterima dan tidak memenuhi harapan saya atau harapan publik bagi seseorang untuk menduduki jabatan publik," tambahnya.

Nama Steve Dickson saat ini sudah tercetak dalam kertas suara untuk calon senator di Dapil Queensland.

Al Jazeera menanggapi tayangan Channel Nine itu dengan menyebut pihaknya tidak menyetujui tayangan tersebut.

"Materi itu diperoleh tapi Al Jazeera memutuskan untuk tidak menyiarkannya," kata Al Jazeera.

"Al Jazeera tidak menganggapnya sebagai kepentingan publik untuk menyiarkan materi itu," katanya.

Sebelumnya saat menanggapi tayangan Al Jazeera soal lobi kelompok pro-senjata, tanpa ditanya jurnalis, Dickson melontarkan pernyataan soal kelab malam.

"Saya pernah masuk ke klub penari telanjang, melakukan banyak hal yang mungkin dilakukan banyak pria muda di negara ini," ujarnya saat itu.

"Seusai bekerja, sama seperti semua orang, saya pun memiliki hak untuk itu," katanya.

Simak berita selengkapnya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Lanka Kejar 140 Terduga Anggota ISIS Terkait Bom Paskah

Berita Terkait