jpnn.com - JAKARTA - Alat peraga kampanye berupa bendera Partai Demokrat di daerah pemilihan (dapil) Banten 1 yang mencakup wilayah Pandeglang dan Lebak dicabut orang yang diduga oknum preman bayaran. Mereka beroperasi pada malam dan subuh.
Politisi PD yang juga caleg di dapil Banten I, Taufiqurokhman mengatakan, alat peraga kampanye partainya dirusak dan diganti oleh atribut partai lain. "Semuanya sekarang sudah berubah warna. Memasuki masa kampanye, saya memasang 2000 bendera parpol polos, tanpa nama caleg dan tanpa nomor urut. Tapi sekarang habis dicabut dan dirobek," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/3).
BACA JUGA: Mayoritas Gubernur Minta Cuti demi Kampanye
Taufiqurokhman menyebut hanya sekitar 20 persen saja atribut partainya yang tersisa di Banten 1. Menurutnya, aksi itu perusakan terhadap atribut PD melibatkan kelompok preman.
Selain itu, lanjut anggota DPRD Banten itu, kini alat peraga kampanye di Banten 1 sudah dominasi oleh partai politik tertentu. "Terlihat sangat terorganisir, karena mereka yang melakukan pencabutan itu menggunakan dua mobil dan ini intensif dilakukan. Bukan hanya parpol saya, tapi partai lain mungkin juga merasakan hal yang sama,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bawaslu Kantongi Indikasi Dua Menteri Langgar Aturan Kampanye
Karena kejadian itu, Taufiq mengimbau kepada Bawaslu, Panwaslu dan kepolisian agar lebih gesit dan bisa menjaga rasa keadilan. “Keadilan yang saya maksud adalah bahwa setiap parpol memiliki ruang yang sama untuk memasang alat peraga kampanye di wilayah publik," katanya.
Anggota KPU Provinsi Banten, Eka Satyalaksmana yang dihubungi melalui telepon menyarankan agar caleg atau parpol yang merasa dirugikan karena ulah pihak tertentu sebaiknya segera melapor ke Panwaslu dan Bawaslu.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Dicoret, Tiga Parpol dan Enam Caleg DPD Ajukan Gugatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Panggil Presiden PKS
Redaktur : Tim Redaksi