Caleg PSI Berpeluang Lolos dari Dapil Sulsel I

Selasa, 26 Februari 2019 – 17:00 WIB
Sekretaris Bapilu PSI Andi Saiful Haq. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Politik dinasti masih bercokol kuat di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Selatan I. Keluarga mantan gubernur Sulsel dua periode Syahril Yasin Limpo (SYL) mengisi daftar calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2019 mendatang. Mereka bertarung melawan keluarga walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Mohammad Ramdan “Danny” Pomanto.

Temuan survei Y-Publica menunjukkan ketiga dinasti politik mendominasi elektabilitas caleg di dapil Sulsel I. Anak perempuan SYL, Indira Chunda Thita Syahrul, yang pindah dari sebelumnya PAN ke NasDem meraih elektabilitas tertinggi sebesar 15,8 persen. Disusul oleh isteri IAS, Aliyah Mustika Ilham, dari Demokrat dengan elektabilitas 9,0 persen.

BACA JUGA: Para Politikus Sering Ritual Mandi dan Semedi di Sungai Ini Jelang Pemilu

“Keduanya adalah caleg petahana di dapil Sulsel 1, diikuti oleh petahana lainnya yaitu Amir Uskara dari PPP (6,8 persen), Azikin Solthan dari Gerindra (6,5 persen), dan M Irwan Zulfikar dari PAN (5,0 persen),” ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (26/2).

BACA JUGA: Ahok Bikin PDIP Ditinggal Pemilih, Masa Sih?

Yang menarik, Golkar dan PDIP tergusur dari tujuh besar caleg dengan elektabilitas tertinggi. Caleg petahana dari Golkar Hamka B Kady hanya meraih elektabilitas sebesar 3,0 persen.

Sedangkan elektabilitas caleg petahana dari PDIP Andi Ridwan Wittirih 2,9 persen. “Di antara ketiga dapil Sulsel, di dapil 1 memang kekuatan Golkar paling lemah,” jelas Rudi.

BACA JUGA: Pemilih Fokus ke Pilpres, Pileg Cenderung Dilupakan, Rawan Kecurangan

Posisi Golkar dan PDIP digantikan oleh caleg dari parpol baru Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Perindo memasang isteri Danny Pomanto, Indira Jusuf Ismail, yang meraih elektabilitas 4,4 persen. Sebagai juru kunci tujuh besar adalah Andi Saiful Haq dari PSI, dengan elektabilitas sebesar 3,1 persen.

“Perindo dan PSI sebagai parpol baru berhasil mengukuhkan eksistensinya di dapil Sulsel 1,” kata Rudi.

Di tengah-tengah pertarungan politik dinasti, PSI tampil sebagai alternatif yang orisinal. Menurut Rudi, citra PSI sebagai parpol anak muda memberikan warna lain bagi politik lokal yang didominasi politik dinasti di Sulsel.

Keluarga SYL kebanyakan maju dari NasDem, di antaranya Tenri Olle Yasin Limpo (2,8 persen) dan puteri sulung Indira Jusuf Ismail, Aura Aulia Imandara (0,6 persen). Ada pula adik politisi senior Golkar Nurdin Halid, Abdul Rahman Halid, yang maju dari PKB (0,8 persen). Selain itu ada mantan anggota DPR Mukhtar Tompo yang pindah dari Hanura ke PAN (1,4 persen).

Kemunculan parpol baru Perindo dan PSI cukup menjadi fenomena tersendiri. Tercatat pula nama mantan anggota DPRD Sulsel yang pindah dari Golkar ke Perindo Rahman Syah (0,5 persen). Lalu caleg-caleg muda PSI, Umi Asyiatun Khadijah (0,4 persen) dan Jade Thamrin (0,1 persen).“Sebanyak 29,0 persen masih belum menentukan pilihan,” pungkas Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada 21-30 Januari 2019 di dapil Sulawesi Selatan I, yang mencakup Makassar, Gowa, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, dan Selayar. Dalam Pileg 2019, dapil Sulsel I mendapat alokasi 8 kursi. Jumlah responden sebanyak 800 orang mewakili tiap kecamatan. Sampel dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei: Pendatang Baru Mengancam Petahana Jateng IV


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler