Caleg tak Punya Basis Massa, Politik Uang Merajalela

Jumat, 19 Juli 2013 – 21:48 WIB
JAKARTA – Salah satu penyebab tingginya politik uang dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) karena calon anggota legislatif (caleg) ditempatkan pada daerah pemilihan (dapil) yang bukan menjadi basis massa yang bersangkutan.

Akibatnya para caleg terpaksa melakukan berbagai cara agar pemilih di dapil tersebut simpati terhadap dirinya. Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengistilahkan hal ini dengan sebutan membangun relasi instan.

“Artinya relasi antara pemilih dengan caleg terjadi hanya dalam waktu singkat. Selama ini ia (caleg yang bersangkutan) tidak dikenal, namun dipaksa membangun jaringan dalam waktu yang singkat. Inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya money politics. Jadi terkesan diciptakan dan dininabobokan” ujar Titi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/7).

Menurut Titi, kondisi yang ada makin diperparah jika selama ini partai yang mengusung caleg ternyata juga tidak membangun jaringan di daerah-daerah tersebut. “Biasanya partai yang sangat sentralistik-lah yang tidak membangun kader,” ujarnya.

Sayangnya Titi tidak merinci lebih jauh partai-partai mana saja dari peserta pemilu yang menempatkan caleg di dapil yang bukan menjadi basis konstituennya. Demikian juga dengan partai-partai yang selama ini cenderung disebut sentralistik.

Namun dia menilai, pemilu 2014 mendatang terdapat beberapa perbaikan, terutama kepedulian partai dalam mengusung caleg perempuan.

“Kita punya banyak kemajuan sebenarnya. Tapi apa yang terjadi hari ini sebetulnya karena pemaksaan pasal. Misalnya sejumlah partai terlihat telah menempatkan caleg perempuan di nomor-nomor urut utama. Bahkan persentase caleg perempuan dalam Daftar Calon Sementara (DCS) mencapai 37 persen. Sekarang tinggal bagaimana parpol mengawal supaya caleg-caleg ini berkualitas. Kalau caleg dibiarkan bersaing sendiri tentu akan susah,” katanya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Perkirakan Angka Partisipasi Pemilih Makin Anjlok

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler