California Bakal Hapus Hukuman Mati

Demi Supremasi HAM dan Penghematan

Selasa, 24 April 2012 – 18:58 WIB

LOS ANGELES - Negara bagian California di Amerika Serikat pada bulan November nanti akan menggelar referendum untuk menghapus ketentuan  dalam undang-undang yang mengatur tentang hukuman mati bagi tersangka kejahatan berat. Pertimbangan penghapusan hukuman mati bukan hanya demi supremasi hak asasi manusia (HAM), tetapi juga demi menghemat keuangan di negara bagian yang pernah dipimpin Arnold Schwarzenegger itu.

Sekretaris Pemerintahan California, Debra Bowen, mengatakan bahwa para aktivis anti-hukuman mati berhasil mengumpulkan lebih dari 500 ributanda tangan warga sebagai syarat untuk menggelar referendum. "Jajak pendapat akan digelar bersamaan dengan pelaksanaan pemilu presiden AS pada 6 November mendatang," kata Debra seperti dikutip AFP, Senin (23/4) waktu setempat.

Jika akhirnya mayoritas warga di negara bagian dengan populasi terpadat itu memilih menghapus hukuman mati, maka 725 narapidana yang terdaftar untuk dieksekusi di kamar gas akan secara otomatis diubah vonisnya menjadi penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat. Jika benar menjadi kenyataan, California akan menjadi negara bagian ke-18 –dari total 50- yang menghapuskan hukuman mati.

Seorang aktivis yang mendukung penghapusan hukuman mati, Jeanne Woodford, mengatakan bahwa ketika hukuman mati diperkenalkan kembali di tahun 1978, pemerintah California sama sekali tidak proses eksekusi mati ternyata memakan biaya fantastis. Untuk eksekusi mati terhadap 13 narapidana saja menelan biaya hingga USD 4 miliar.

"Sistem hukum kita sudah rusak, mahal dan selalu memiliki risiko menghasilkan kesalahan," kata wanita yang juga mantan sipir di LP San Quentin yang memiliki terpidana mati terbanyak di AS. “Hukuman mati menguras uang negara sementara lembaga pendidikan dan perpustakaan umum terpaksa dipangkas pendanaannya,” katanya.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Curigai Tiongkok di Balik Rudal Korut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler