"Jangan sampai menjadi korban pihak yang tak bertanggungjawab. Bila ada yang mengaku-ngaku bisa memasukan menjadi CPNS apa pun jabatannya, itu bohong. Karena, penerimaan CPNS dilakukan melalui tes tertulis dan prosedur," katanya, Kamis (6/9).
Aty mengakui bila saat ini banyak masyarakat yang meminta dirinya agar memudahkan penerimaan CPNS. Namun, ia tak mengubrisnya. Karena, penerimaan CPNS harus melalui prosedur yang ditetapkan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN).
Ia menambahkan bahwa berdasarkan, Permen PAN Nomor 197 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan CPNS, panitia penerimaan CPNS di bagi tiga elemen. Yakni, panitia seleksi nasional, seleksi Daerah dan konsorsium Perguruan Tinggi (PT) yang ditunjuk.
"Panitia penyeleksi nasional bertugas penentuan passing grade kelulusan dan penentuan skor/rangking kelulusan peserta test akademis," katanya.
Sedangkan panitia daerah (Pemkab Bogor, red) hanya berwenang menggandakan naskah soal, pemeriksaan kelengkapan administrasi peserta test dan penyiapan tempat test akademis, tertulis. Dan Konsorium PT memiliki tugas untuk menyusun master naskah soal dan memeriksa/ scanning LJK hasil test tertulis/ akademis.
Sementara itu Kabid Formasi Pegawai BKPP Dadan Dharmatin menegaskan bahwa besok sebanyak 6.987 pelamar akan mengikuti tes seleksi. Namun, bagi peserta yang memenuhi syarat administrasi dapat dilihat dari web Pemkab Bogor (bogorkab.go.id) mulai tanggal 06 Sepetember 2012.
Kepada pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat namun belum menerima kartu peserta test yang dikirim via pos, bisa menghubungi Sekertariat Panitia Seleksi CPNS di Kampus IPB Dramaga hari ini dengan membawa kartu identitas, bukti lamaran via pos dan foto berwarna ukuran 4x6.
"Karena kartu peserta test dikirim melalui pos, mungkin saja terkendala, contohnya tak sampai ke peserta, maka pelamar yang lolos seleksi administrasi bisa datang ke sekretariat di IPB. Untuk melihat lolos tidaknya bisa dilihat di bogorkab.go.id," tambah Dadan. (sal/cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Pelajar di Batam jadi Napi dan Tahanan
Redaktur : Tim Redaksi