PALEMBANG--Hasil pemeriksaan kesehatan Jemaah Calon Haji (JCH) yang hendak bertolak ke tanah suci tahun ini, masih didominasi penyakit hipertensi dan darah tinggi. Penyakit ini, banyak diderita oleh jemaah haji yang berusia lanjut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Gema Asiani Mkes mengatakan, sama seperti tahun sebelumnya penyakit hipertensi dan darah tinggi masih mendominasi. Untuk itu, saat pemeriksaan ini tim kesehatan dari puskesmas akan memberikan saran kepada jemaah calon haji untuk pengobatan penyakitnya.
“Namun sekarang kami belum tahu berapa data penderitanya, karena belum semua jemaah haji memeriksakan kesehatannya,” kata Gema, Senin (4/3).
Kuota Palembang, lanjut Gema, ada 3.655 jemaah calon haji. Ribuan jemaah ini harus segera memeriksakan kesehatannya. Ada lima puskesmas yang ditunjuk, yakni di Puskesmas Merdeka, Pukesmas Dempo, Pukesmas Pembina, Puskesmas Plaju dan Puskesmas Sekip.
Sementara itu, pantauan Palembang Pos di Puskemas Jalan Merdeka hingga kemarin (4/3), sudah melakukan skrining kepada 65 JCH. Dari hasil pemeriksaan yang ada beberapa penyakit yang diderita JCH diantaranya hipertensi (darah tinggi, red) dan DM diabates mellitus (kencing manis, red).
Kepala Puskemas Merdeka, dr Hj Desty Aryani M Kes mengatakan, dari hasil pemeriksaan kesehatan para JCH ada beberapa JCH yang terkena penyakit hipertensi dan diabetes.
Di tahap satu ini, pemeriksaan yang ditujukan kepada JCH meliputi, pemeriksaan fisik, kejiwaan, penunjang laboratotium, rekam jantung, rongsen dada serta tes kebugaran.
“Jika dari hasil skrining ditemukan penyakit, maka dilakukan pembinaan, serta konseling. Namun bila kondisi panyakit tergolong parah maka akan dirujuk ke dokter spesialis,” ujar Desty.
Ia menambahkan, sejauh ini sudah ada 5 JCH yang terkena hipertensi. Hipertensi ini, lanjutnya akibat prilaku hidup, pola makan, tingkat kelelahan juga bisa dilatari faktor keturunan.
“Banyak yang sehat, tapi ada juga yang perlu dilakukan pembinaan dan konseling, seperti JCH yang terkena hipertensi dan diabetes. Pembinaan ini dilakukan hingga kondisi kesehatan pasien membaik,” katanya.
Setelah rampung pemeriksaan kesehatan tahap pertama, selanjutnya akan dilakukan kesehatan tahap kedua, yakni pemeriksaan kembali hasil pembinaan tahap awal. Sementara di tahap tiga JCH akan divaksin meningitis. “Untuk yang sekarang ini baru tahap pertama, nanti ada tahap dua dan tiga,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Puskesmas Pembina, dr Erviana. “Sekarang kami sudah memeriksa 76 JCH. Tahun lalu ada 900 orang JCH yang diperiksa di puskesmas ini. Pemeriksaan meliputi tes darah, kebugaran dan untuk yang berusia 40 tahun akan dilakukan rekam jantung dan roentgen,” tukasnya. (dio/nik)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Gema Asiani Mkes mengatakan, sama seperti tahun sebelumnya penyakit hipertensi dan darah tinggi masih mendominasi. Untuk itu, saat pemeriksaan ini tim kesehatan dari puskesmas akan memberikan saran kepada jemaah calon haji untuk pengobatan penyakitnya.
“Namun sekarang kami belum tahu berapa data penderitanya, karena belum semua jemaah haji memeriksakan kesehatannya,” kata Gema, Senin (4/3).
Kuota Palembang, lanjut Gema, ada 3.655 jemaah calon haji. Ribuan jemaah ini harus segera memeriksakan kesehatannya. Ada lima puskesmas yang ditunjuk, yakni di Puskesmas Merdeka, Pukesmas Dempo, Pukesmas Pembina, Puskesmas Plaju dan Puskesmas Sekip.
Sementara itu, pantauan Palembang Pos di Puskemas Jalan Merdeka hingga kemarin (4/3), sudah melakukan skrining kepada 65 JCH. Dari hasil pemeriksaan yang ada beberapa penyakit yang diderita JCH diantaranya hipertensi (darah tinggi, red) dan DM diabates mellitus (kencing manis, red).
Kepala Puskemas Merdeka, dr Hj Desty Aryani M Kes mengatakan, dari hasil pemeriksaan kesehatan para JCH ada beberapa JCH yang terkena penyakit hipertensi dan diabetes.
Di tahap satu ini, pemeriksaan yang ditujukan kepada JCH meliputi, pemeriksaan fisik, kejiwaan, penunjang laboratotium, rekam jantung, rongsen dada serta tes kebugaran.
“Jika dari hasil skrining ditemukan penyakit, maka dilakukan pembinaan, serta konseling. Namun bila kondisi panyakit tergolong parah maka akan dirujuk ke dokter spesialis,” ujar Desty.
Ia menambahkan, sejauh ini sudah ada 5 JCH yang terkena hipertensi. Hipertensi ini, lanjutnya akibat prilaku hidup, pola makan, tingkat kelelahan juga bisa dilatari faktor keturunan.
“Banyak yang sehat, tapi ada juga yang perlu dilakukan pembinaan dan konseling, seperti JCH yang terkena hipertensi dan diabetes. Pembinaan ini dilakukan hingga kondisi kesehatan pasien membaik,” katanya.
Setelah rampung pemeriksaan kesehatan tahap pertama, selanjutnya akan dilakukan kesehatan tahap kedua, yakni pemeriksaan kembali hasil pembinaan tahap awal. Sementara di tahap tiga JCH akan divaksin meningitis. “Untuk yang sekarang ini baru tahap pertama, nanti ada tahap dua dan tiga,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Puskesmas Pembina, dr Erviana. “Sekarang kami sudah memeriksa 76 JCH. Tahun lalu ada 900 orang JCH yang diperiksa di puskesmas ini. Pemeriksaan meliputi tes darah, kebugaran dan untuk yang berusia 40 tahun akan dilakukan rekam jantung dan roentgen,” tukasnya. (dio/nik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angin Kencang Amuk Rumah Warga
Redaktur : Tim Redaksi