Calon Kapolri Komjen Listyo Punya Kedekatan Emosional dengan Jokowi, Tak Perlu Diragukan lagi

Selasa, 19 Januari 2021 – 22:49 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo saat RDP dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj/aa.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Sarjana Profesi Perpolisian Indonesia (ISPPI) Irjen Purn Ketut Untung Yoga kembali menegaskan bahwa pencalonan Kapolri sudah ketentuan, syarat, dan prosesur undang - undang.

Menurutnya, terkait dengan penetapan calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit oleh Presiden Jokowi adalah wajar dan sudah tepat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kondisi Kesehatan Rizieq Mengkhawatirkan, Anies Tersinggung? Kemenkumham Diserbu

Penetapan itu sesuai mekanisme yang mengacu kepada UU No.2 / 2002 tentang Polri, dan memilih salah satu dari 5 calon yg diajukan oleh Kompolnas

"Selain itu, kriteria jenjang kepangkatan, sisa masa tugas, kompetensi, kapabilitas, rekam jejak, dari calon terpilih sudah terpenuhi," tutur Irjen Untung Yoga pada JPNN.com.

BACA JUGA: Dua Jenderal Bintang Dua Datang ke DPR, Bawa Dokumen Penting dari Calon Kapolri

Mantan Dubes RI untuk Myanmar itu mengatakan Komjen Listyo Sigit memiliki latar belakang penugasan khusus sebagai ADC Presiden RI yg tentunya merupakan perwira terbaik dari segala aspek sehingga terpilih di jabatan tersebut.

Karena itu, dia yakin, pengalaman selama melayani dan mendampingi presiden yang masih menjabat saat ini akan memudahkan untuk menjabarkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang harus dilakukan oleh Polri sesuai dengan tupoksi.

BACA JUGA: Operasi Tinombala Sudah Berjilid-jilid, Komjen Listyo Mampu Menuntaskan Tidak?

Selain itu, kata Untung Yoga, Komjen Listyo juga memiliki keuntungan yaitu mudah untuk berkomunikasi dengan Presiden karena ada kedekatan secara emosional.

Jika dilihat dari jenjang karier, lanjutnya, Komjen Listyo Sigit baik di bidang kewilayahan maupun sebagai Kabareskrim akan memudahkan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan Polri dalam mengantisipasi dan menanggulangi gangguan Kamtibmas.

Terutama terkait dengan permasalahan sosial, intoleransi, radikalisme, ekstrimisme, kasus narkotika, separatisme sebagai alat negara penegak hukum dan pelayan, pelindung, pengayom masyarakat.

"Dengan sisa masa penugasan kurang lebih 7 tahun, Presiden tidak perlu melakukan pergantian Kapolri sehingga penjabaran kebijakan pemerintah yang harus disikapi dan dilaksanakan oleh Polri akan konsisten dan berkesinambungan," tambahnya.

Calon Kapolri terpilih harus menindaklanjuti strategi Polri yg telah ditetapkan untuk membangun kepercayaan masyarakat (trust building), membangun kerja sama dengan masyarakat (partnership building) dan berusaha mencapai kinerja yang terbaik (strive for excellent) untuk bisa mewujudkan Polri yang profesional, modern dan tepercaya.

Irjen Purn Untung Yoga juga mengatakan pada setiap suksesi Kapolri sangat wajar apabila ada friksi-friksi internal.

Apalagi calon Kapolri yang akan datang melampaui beberapa angkatan di atasnya sehingga membangun soliditas kedalam dengan senantiasa saling menghormati dan menghargai dan loyalitas kepada organisasi Polri harus mampu diwujudkan dalam memimpin Polri kedepan.

"Menghadapi tantangan, ancaman, dan gangguan Kamtibmas terutama yANg terdampak dari permasalahan sosial dan ekonomi serta kejahatan multi dimensi, memerlukan kerja sama, koordinasi, dan intergrasi dengan pemangku kepentingan lain sehingga kemampuan berkomunikasi lintas sektoral sangat dibutuhkan. Kapolri baru diharapkan memiliki "sense of crisis" yang mampu mencermati perkembangan lingkungan strategis baik domestik, regional maupun global, sehingga dapat dijabarkan dalam rencana strategis utk mengantisipasi serta menanggulanginya dengan efektif dan efisien," sambungnya.

Terakhir, dia berharap secara internal Kapolri terpilih diharapkan memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan anggota dan menempatkan pembantu-pembantu utamanya berdasarkan assessment dan merit system. 

"Termasuk melanjutkan program pembenahan ke dalam baik dari aspek struktural, instrumental terutama kultural yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri," pungkasnya. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler