jpnn.com, JAKARTA - Ketua KONI Kabupaten Bandung Herda M Ghani memandang figur Ketua KONI Jawa Barat (Jabar) harus memiliki keberanian dalam mereformasi kepengurusan KONI Jabar saat ini.
Pasalnya, hal itu penting dilakukan agar KONI Jabar lebih baik ke depannya.
BACA JUGA: Mantan Ketua KONI Padang Dituntut 7 Tahun 6 Bulan Penjara
"Bukan hattrick juara yang terus digaungkan. Itu mudah, apalagi didukung anggaran. Namun, komitmen melakukan reformasi pengurus. Ya, karena saat ini banyak yang tidak produktif. Untuk pelaksanaan Porprov kemarin saja amburadul banyak koreksi. Ada kekecewaan di kami,” kata Ghani, Sabtu (10/12).
Dia mengajak pengurus cabang olahraga (Cabor) tidak hanya berbicara mengenai hattrick juara.
BACA JUGA: Menpora Sebut Bulu Tangkis Layak Masuk Cabor Unggulan dalam DBON, Ini Alasannya
Sebab, yang terpenting dan dibutuhkan sekarang ini adalah jiwa kepemimpinan yang baik dan kepengurusannya transparan.
“Untuk perhatian terhadap KONIDA dan Cabor saja tidak ada. Untuk Ketua KONI yang akan datang butuh komitmen dan penyegaran agar KONI ke depan lebih baik,” tegas Herda M Ghani.
BACA JUGA: Yuk, Nonton! Puncak Haornas 2022 Bakal Diwarnai Atraksi 14 Cabor DBON
Ghani mengaku hanya mengenal beberapa dari enam kandidat calon Ketua KONI Jabar.
“Ya, ada yang kenal, Pak Budiana, Pak Daud dan Pak Arif juga menurut saya semua itu parah. Belum ada satu pun yang memberikan pernyataan reformasi seperti contohnya mereka pengurus merangkap sebagai tim pemenangan dalam menetapkan penjaringan,” ungkap Ghani.
Dia mengatakan penyaringan jauh dari demokrasi reformasi, yaitu hanya bertujuan untuk menjaga dan melindungi kelompoknya yang sudah merasa nyaman dan bercokol dari periode ke periode.
Selain itu, bertujuan untuk menjegal peserta di luar kelompoknya juga sistem transparasi serta akuntabilitas dalam penggunaan anggaran tidak mereka jalankan. Bahkan yang selalu dikambinghitamkan adalah para KONIDA dan Cabor.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari