Calon Ketum AFPI ini Siapkan 3 Program Strategis Jangka Pendek

Jumat, 08 September 2023 – 15:24 WIB
Seseorang sedang mengakses fintech di ponselnya. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Angela Oetama calon ketua umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengatakan salah satu tantangan utama dalam industri fintech lending saat ini adalah mempertahankan portofolio kredit yang berkualitas, termasuk tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang sehat.

Hal itu merupakan tantangan yang besar terutama di situasi perekonomian global yang menantang bahkan cenderung sulit saat ini.

BACA JUGA: Telin & Citra Connect Jalin Kerja sama Konektivitas Kabel Bawah Laut di Nongsa Digital Park

Selain itu, industri fintech lending juga harus mampu menjaga kepercayaan konsumen sebagai fundamental bisnis dengan cara menjaga integritas industri dalam menjalankan kegiatan usaha.

“Sangat penting ketua umum AFPI periode selanjutnya untuk konsisten menjaga kepercayaan yang telah diberikan OJK kepada AFPI sebagai mitra OJK dalam mendukung pengawasan market conduct dengan mengedepankan komitmen anggota AFPI terhadap kepatuhan hukum, penerapan nyata GCG maupun GRC dan tentu yang terpenting perlindungan konsumen," ujar Angela.

BACA JUGA: Kredit Pintar Beri Edukasi Literasi Keuangan Lewat Muda Paham Fintech

"Integritas industri juga harus dijaga, tanpa integritas kami tidak layak dipercaya oleh OJK, apalagi menjadi mitra OJK," imbuh Angela.

Co-Founder dan CEO Gradana ini juga menuturkan tiga program strategis jangka pendek yang sudah dicanangkan olehnya jika nanti terpilih menjadi ketum AFPI.

BACA JUGA: Pendaftaran INDODAX Short Film Festival Masih Dibuka, Buruan Ikutan!

Pertama yakni memastikan seluruh program, prioritas dan inisiatif AFPI sejalan dengan roadmap, program kerja hingga target capaian kompartemen OJK yang mengawasi fintech lending.

“Sebagai mitra OJK, perlu ada upaya serius untuk harmonisasi program kerja AFPI dengan roadmap, target, program dan kebijakan OJK dalam pimpinan pak Agusman. Selain itu AFPI perlu proaktif, koperatif dan inisiatif menjalin kolaborasi yang lebih intens dengan kompartemen lain di OJK seperti EPK, Perbankan, ITSK hingga Internal Audit," terangnya.

Kedua, menginisasi sinergi kelembagaan dengan institusi pemerintah misalnya dengan Kementerian Keuangan untuk edukasi soal pajak, atau dengan PPATK untuk peningkatan kapabilitas preventif industri terhadap kejahatan pencucian uang.

“Termasuk bekerjasama dengan asosiasi sejenis AFPI di negara lain, untuk saling bertukar ilmu dan kolaborasi riset bersama guna memahami perkembangan best practices sektor usaha ini di negara lain dalam konteks credit scoring, artificial intelligence, governance, perlindungan konsumen hingga penyelesaian sengketa.

Ketiga, membangun kerja sama ekosistem yang lebih kuat dan nyata dengan sesama saudara di industri jasa keuangan yang telah jauh lebih dahulu eksis dan mature, seperti para bank dan perusahaan pembiayaan serta lain sebagainya.

Rencananya, para anggota AFPI akan memilih ketua umum baru pada Munas AFPI, yang akan digelar pada awal Oktober 2023.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler