DELISERDANG - Sebanyak 180 penumpang Citilink dari Bandara Kualanamu tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma dengan nomor penerbangan QG 143 jadwal keberangkatan pukul 11.00 Wib kemarin batal diberangkatkan.
Sekira pukul 08.30 Wib para calon penumpang Citilink dari berbagai kota tiba di bandara Kualanamu. Di counter ticketing Citilink penumpang mendapat informasi keberangkatan mereka dibatalkan hingga Jumat (9/1) dan Sabtu (10/1).
Penumpang yang berniat berangkat saat itu berusaha meminta penjelasan kepada pihak maskapai. Petugas counter menjelaskan terkait pembatalan penerbangan, disebutkanya itu merupakan keputusan menteri perhubungan.
BACA JUGA: Dorong Distribusi Tertutup LPG 3 Kg
Bahkan petugas ticketing Citilink menyatakan secara tegas bahwa penumpang tidak bisa diberangkatkan Rabu (7/1) apabila bersikeras berangkat dengan Citilink, mereka bisa berangkat menunggu hari Sabtu (10/1).
Penjelasan petugas itu membuat penumpang emosi hingga aksi adu mulut tak terelakkan. Beberapa penumpang memukul meja dan bahkan ada yang memaki petugas.
BACA JUGA: Harga Premium dan Solar Bakal Turun Lagi
Melihat suasana semakin panas , petugas counter menghubungi atasannya. Berapa saat kemudian Fajar seorang petinggi maskapai Cityilink tiba di counter ticketing. Fajar berusaha menenangkan para penumpang dan meminta penumpang untuk bersabar.
Namun, penumpang yang sudah terlanjur emosi tidak kunjung tenang dan meminta harus diterbangkan hari ini juga.
BACA JUGA: Sudah Dianggarkan Pembangunan Rumah Guru
Sama seperti penjelasan petugas ticketing, Fajar mengungkapkan bahwa penerbangan ke Bandara Halim Perdana Kusuma dibatalkan akibat tidak dizinkan mendarat di bandara tersebut sesuai keputusan menteri perhubungan.
Namun penumpang tidak menerima penjelasan Fajar itu dan meminta petugas Citilink yang berkompeten dan bisa mengambil keputusan yang menemui mereka. Selang tak berapa lama seorang petinggi maskapai Citilink Defri Kurnanda menemui para penumpang.
Defri menjelaskan kepada penumpang bahwa penerbangan harus dibatalkan karena pesawat Citilink tidak diizinan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma sesuai keputusan Menteri Perhubungan.
Mendengarkan penjelasan yang sama membuat penumpang semakin emosi. Sambil memukul meja para penumpang meminta agar ditunjukkan surat keputusan dari Menteri Perhubungan.
Defri kembali menjelaskan keputusannya disampaikan secara lisan bukan secara tertulis. Namun penjelasan Defri bukannya membuat suasana tenang malah semakin tegang. ”Kami bukan orang bodoh mana mungkin keputusan dari menteri tidak ada kop suratnya yang disertai tanda tangan dan stempel,” teriak para penumpang.
Bahkan akibat perkataan Defri itu, para penumpang mencaci maki para petugas Citilink. Selain meminta ditunjukkan surat keputusan penumpang juga meminta kepastian akan diberatkan hari ini juga. Namun bukan hanya tidak dapat menunjukkan surat pihak maskapai juga tidak bisa memastikan apakah penumpang dapat diberangkatkan hari ini dengan alasan pesawat maskapai lain tujuan Jakarta juga penuh.
Namun penumpang tidak percaya begitu saja dan meminta agar langsung yang berkompeten dan dapat mengambil keputusan dari pihak maskapai yang langsung menemui mereka. Keributan yang terjadi ini tak luput dari penjagaan petugas AVSEC dan petugas kepolisian dan TNI.
Meskipun pihak maskapai sudah menjelaskan penerbangan dibatalkan dan bisa berangkat Sabtu dan maskapai lain juga penuh, namun tetap saja para penumpang menuntut harus diberangkatkan hari itu juga. Alasan para penumpang ini harus diberatkan ke Jakarta disebabkan para penumpang ini harus masuk kerja dan kuliah.
Kartika (35) warga Pulo Brayan, Medan mengaku dirinya harus berangkat ke Jakarta hari itu juga karena harus masuk kerja besok. ”Saya harus berangkat hari ini karena harus kerja,” ungkap wanita yang mengaku bekerja di salah satu hotel di Jakarta.
Kartika mengungkapkan tadi malam sekira pukul 20.07 Wib dirinya mendapatkan SMS dari pihak maskapai Citilink bahwa penerbangan dibatalkan sampai tanggal 10 Januari. Dirinya mengaku sangat kecewa dengan pembatalan ini.
Calon penumpang lainnya, Boby Siregar (29) warga Tarutung mengaku sudah membooking tiket sejak Senin lalu dengan harga Rp1,7 juta harus juga berangkat ke Jakarta disebabkan harus masuk kerja. ”Besok saya masuk kerja,” ungkap pria yang mengaku bekerja di salah satu perkantoran swasta di Jakarta.
Selain itu dirinya sangat menyesalkan pihak maskapai yang tidak ada kepastian dan penjelasan bahwa penumpang dapat berangkat hari ini. Sementara itu penumpang lainnya mengaku harus terbang hari ini juga karena besok dirinya harus masuk kuliah.
”Penumpang yang terlambat tiket langsung hangus tapi kalau maskapai yang bermasalah penyelesaiannya bertele-tele ,” tegasnya.
Ketua Komite II DPD RI Bidang Perhubungan, Parlindungan Purba merasa prihatin dengan kondisi calon penumpang yang gagal berangkat. Namun, dia meminta kepada maskapai Citilink untuk dapat mengakomodir dan melayani calon penumpang dengan baik.
"Utamakan keselamatan calon penumpang. Berikan solusi bagi calon penumpang. Jangan sampai terjadi kesekian kalinya lagi lah," katanya. (btr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elpiji Langka, Kalau pun Ada Harga Mahal
Redaktur : Tim Redaksi