jpnn.com, JAKARTA - Seorang calon taruni (catar) Akademi Kepolisian (Akpol) dari Polda Kepulauan Riau (Kepri) dikabarkan gagas lulus seleksi karena positif COVID-19. Padahal, catar tersebut disebutkan berada di peringkat satu untuk seleksi di tingkat polda.
Kalemdiklat Polri Komjen Arief Sulistyanto pun langsung buka suara terkait kejadian ini. Apalagi, informasi ini tersebar luas dan viral di media sosial.
BACA JUGA: Video Viral, Istri Tua Hancurkan Rumah Bini Muda dengan Eskavator, Sampai Rata dengan Tanah
"Kegiatan seleksi penerimaan anggota Polri pada semua jenis dan level pendidikan adalah program SDM Polri. Jadi prosesnya di SDM, bukan di Lemdiklat,” ujar Arief ketika dihubungi JPNN, Sabtu (8/8).
Mantan Kabareskrim Polri ini menerangkan, tugas dari Lemdiklat yang di dalamnya terdapat Akpol adalah melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Lemdiklat menerima calon peserta didik yang diseleksi sepenuhnya oleh SDM Polri secara mandiri.
BACA JUGA: Leher Nenek Yati Dililit Ular Kobra Lalu Disembur, Begini Kondisinya
Sementara untuk tahap seleksi, semua dilakukan di SDM Polri.
Diketahui, informasi ini awalnya diunggah oleh akun Twitter @siap_abangjagoo yang menyebut jika calon taruni Akpol yang tidak lolos tersebut sebenarnya merupakan peringkat satu di level seleksi di Polda Kepri.
BACA JUGA: Calon Taruni Akpol Ranking 1 Tes Tingkat Polda, Gagal Ikut Seleksi Tahap Berikutnya
Dari sini seharusnya dia maju untuk tahap seleksi di tingkat pusat bersaing dengan calon taruni seindonesia atau dikenal sebagai seleksi Penentuan Tahap Akhir (Pantukhir).
Namun langkahnya terhenti karena dinyatakan positif COVID-19. Kontroversi mulai muncul saat dia secara mandiri memeriksakan diri di sebuah klinik di Batam untuk melakukan swab test. Hasilnya dia dinyatakan negatif virus corona.
BACA JUGA: Video Viral, Istri Tua Hancurkan Rumah Bini Muda dengan Eskavator, Sampai Rata dengan Tanah
Dia lalu curhat dan mengungkapkan kejanggalan yang dialami. Dia merasakan ketidakadilan karen sudah mempersiapkan untuk menjadi taruni selama setahun lebih. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan