Candi Ditemukan di Malang, Konon Berasal Zaman Pemerintahan Mpu Sindok

Kamis, 10 Februari 2022 – 18:16 WIB
Anggota tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan pencatatan data saat proses eskavasi pada situs Srigading, yang berada di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (10/2/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)

jpnn.com, MALANG - Bangunan yang diperkirakan sebuah candi ditemukan di Dusun Manggis, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menyatakan candi itu berasal dari abad ke-10 Masehi.

BACA JUGA: Akses ke Candi Borobudur Ditutup Semua

Ketua Tim Ekskavasi Situs Srigading Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan bangunan candi di Desa Srigading tersebut, berdasarkan hipotesis sementara berkaitan dengan Prasasti Linggasutan yang dibangun pada tahun 929 Masehi atau abad ke-10.

"Dari periodisasi, kami menyusun hipotesis sementara bahwa candi ini berkaitan dengan Prasasti Linggasutan yang ditemukan tidak jauh dari Desa Srigading," kata Wicaksono, di Kabupaten Malang, Kamis.

BACA JUGA: Pemerkosa Bocah 5 Tahun Ditembak, Lihat Tuh

Dia menjelaskan berdasarkan sejumlah ciri-ciri yang ditemukan pada struktur candi termasuk adanya relief pada bangunan tersebut, ditengarai berasal dari era Mataram Kuno di masa pemerintahan Mpu Sindok.

Menurutnya, sejumlah ciri-ciri yang berkaitan dengan era Mataram Kuno tersebut di antaranya adalah ditemukannya relief bergaya natural, ukuran batu bata dengan panjang 35 sentimeter, lebar 22 sentimeter dan ketebalan 10-11 sentimeter.

BACA JUGA: Polwan Cantik Briptu C Ditangkap di Hotel Jakarta, Sama Siapa?

"Sampai saat ini masih merujuk pada kemungkinan bangunan ini berasal dari abad ke-10," kata dia.

Bangunan tersebut tidak berorientasi pada arah utara sesuai kompas, melainkan menghadap ke arah barat, atau berorientasi pada Gunung Arjuno dan membelakangi Gunung Semeru. Pada sisi kiri mengarah ke Gunung Kawi dan sisi kanan pada Gunung Bromo.

"Ini berada di tengah-tengah empat gunung tersebut. Orientasinya mengikuti arah gunung, sehingga ini sangat menarik," katanya.

Terkait dengan fungsi candi tersebut, diperkirakan bangunan tersebut dipergunakan sebagai tempat untuk pemujaan terhadap tokoh yang didewakan.

Bangunan tersebut bukan dijadikan tempat untuk pemujaan terhadap para dewa karena memiliki ciri yang berbeda.

Menurutnya, pihaknya masih berusaha menerjemahkan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan pada bangunan candi itu.

Selain itu, juga ditelusuri apakah candi itu juga berkaitan dengan Prasasti Linggasutan.

"Terkait fungsinya, coba kami terjemahkan, apakah ini candi yang disebutkan dalam Prasasti Linggasutan, tempat pemujaan bagi Batara I Walandid," katanya.

Situs Srigading berada di Dusun Manggis, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Situs yang disebut oleh masyarakat setempat dengan sebutan gumuk atau gundukan tersebut, terletak di tengah areal perkebunan tebu.

Pada permukaan gundukan setinggi kurang lebih tiga meter itu, terdapat sebuah yoni berukuran 0,8x0,8 meter, sejumlah batuan andesit berbentuk segi empat dan sebaran batu bata dengan dimensi cukup besar. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler