LONDON - Putaran final Euro 2012 tinggal empat bulan lagi, Inggris sudah berada dalam bahaya besar. Three Lions "julukan timnas Inggris" harus menyongsong event empat tahunan itu tanpa kapten sekaligus pelatih.
Menyusul pencopotan John Terry sebagai kapten oleh FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) karena kasus rasisme yang dianggap menodai otoritasnya, Fabio Capello pun menyatakan mundur sebagai arsitek Three Lions. Pelatih asal Italia yang tahun ini berumur 66 tahun tersebut mengucapkan selamat tinggal setelah bertemu Presiden FA David Bernstein dan Sekjen Alex Horne di Kantor FA pada Rabu malam waktu London atau Kamis dini hari kemarin (9/2) WIB.
"Setelah pertemuan beberapa jam, permintaan Fabio untuk mundur diterima dan dia akan melepaskan jabatannya sebagai pelatih timnas Inggris sesegera mungkin," begitu keterangan Bernstein di situs resmi FA, seperti dikutip Daily Telegraph.
Hubungan pelatih yang meraih sembilan gelar liga di dua negara "Italia dan Spanyol" dan satu trofi Liga Champions itu dengan FA memang memburuk sejak FA mencopot ban kapten Terry tanpa berkonsultasi dulu dengannya. FA mengambil keputusan tersebut karena Terry terlibat kasus pelecehan rasial terhadap bek Queen?s Park Rangers Anton Ferdinand dan harus menjalani sidang seusai Euro 2012.
Capello mengkritik keputusan FA itu lewat wawancara dengan sebuah televisi Italia. Mantan pelatih AC Milan, AS Roma, Juventus, dan Real Madrid itu lantas dipanggil menghadap Bernstein dan Horne.
Semula, pertemuan Capello dengan kedua petinggi FA itu hanya untuk membahas keputusan FA mencopot ban kapten Terry. Ternyata, pembahasan melebar dan Capello yang merasa diintervensi keputusannya memilih mundur.
"Dalam kasus Terry, mereka (FA) benar-benar menyinggung dan merusak otoritas saya sebagai pelatih Inggris. Itu menimbulkan masalah dalam skuad. Saya tidak bisa menoleransi intervensi dan sesuatu yang melewati batas," ujar Capello seperti dikutip NDTV Sport.
Namun, seusai resmi mundur, Capello membantah pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Kepada kantor berita Italia ANSA, dia menegaskan tak pernah berkomentar yang menyudutkan FA. "Saya tidak mengatakan apa pun dan tidak akan. Semua komentar yang mengatasnamakan diri saya adalah keliru," katanya.
Bernstein dalam jumpa pers kemarin juga membantah ada pertengkaran antara FA dan Capello. Pertemuan kedua belah pihak, menurut dia, berakhir dengan baik.
"Sudah pasti itu bukan pertemuan yang mudah. Tapi, kami mengakhirinya dengan saling berjabat tangan. Kalau ada yang mengatakan sebaliknya, jelas mereka telah memutarbalikkan fakta," ujar Bernstein, seperti dilansir Daily Mail.
Keputusan mundur Capello membuat Inggris berada dalam bahaya. "Tidak ada kapten, tidak ada manajer. Empat bulan dari turnamen besar. Kasus ini kembali memakan korban. Gila," tulis Joey Barton, kapten Queen's Park Rangers yang pernah sekali membela Three Lions, di akun Twitter-nya.
Di Euro 2012 yang berlangsung di Polandia dan Ukraina, Inggris tergabung dalam Grup D bersama Ukraina, Swedia, dan Prancis. Bukan grup "maut" sebenarnya. Tapi, dengan gonjang-ganjing seperti ini, sulit bagi Wayne Rooney dkk untuk bisa mencatat prestasi. Sejauh ini capaian terbaik Inggris di Piala Eropa hanyalah semifinal.
Sejumlah nama calon pengganti Capello memang langsung bermunculan. Di antaranya Harry Redknapp, Guus Hiddink, dan Roy Hodgson. Redknapp menjadi pelatih yang paling banyak mendapat dukungan dari pemain dan sesama pelatih di Premier League. Namun, pelatih Tottenham Hotspur itu menegaskan bahwa dia sama sekali tak terpikir untuk melatih Three Lions.
Siapa pun pelatihnya, bakal menghadapi tugas yang amat berat. Sebab, dia harus mampu mengatasi ruang ganti yang sedang tidak kondusif, termasuk untuk sekadar memilih kapten. Padahal, mental jelek seperti itulah yang menjadi handicap terbesar Inggris setiap tampil di turnamen besar.
Apalagi, yang digantikan adalah pelatih dengan catatan statistik hebat (lihat grafis). Capello adalah pelatih Inggris paling sukses dalam dua dekade terakhir. Dia juga berhasil membawa Three Lions lolos ke dua major event terakhir dengan catatan kualifikasi yang terhitung mengesankan.
Di bawah Capello, sejumlah bakat muda Inggris juga mengemuka. Jack Wilshere yang paling fenomenal, disusul Danny Welbeck, Phil Jones, Chris Smalling, dan Kyle Walker.
Namun, Capello juga punya sederet cacat. Yang paling diingat adalah buruknya penampilan Inggris di Piala Dunia 2010. Three Lions lolos ke-16 besar dengan status runner-up setelah hanya mencatat satu kemenangan dan dua seri. Dan, di babak perdelapan final, juara Piala Dunia 1966 tersebut "diajari bermain bola" oleh Jerman yang menghajarnya 4-1.
Don Fabio "julukan Capello" juga dikenal kaku. Keterbatasan bahasa membuatnya sulit menyerap aspirasi para pemain yang kerap kurang sreg dengan pola atau taktik yang diterapkannya. (ham/c2/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bungkam Deltras, Sriwijaya ke Puncak Lagi
Redaktur : Tim Redaksi