Capres Alternatif Harus Diberi Ruang

Kamis, 29 November 2012 – 00:28 WIB
JAKARTA - Ketua DPR, Marzuki Ali mengatakan calon presiden (capres) alternatif harus diberi ruang untuk bisa ikut bertarung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Menurutnya, langkah ini harus dilakukan untuk memberikan keleluasaan kepada rakyat dalam menentukan pilihannya.

"Tidak cukup sampai di sini, perlu diberikan ruang kepada mereka capres alternatif," kata Marzuki saat memberikan tanggapan dalam rilis  Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertemakan "Calon Presiden Indonesia 2014, Penilaian Opinion Leader" di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (28/11).

Menurut mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat itu, cara yang bisa ditempuh adalah syarat dukungan partai politi untuk mengusung capres tidak terlalu tinggi. Kalau perlu kata dia, presiden threshold disamakan saja dengan parliamentary threshold.

"Alangkah baiknya kalau partai politik membuka diri. presiden threshold disamakan saja dengan parliamentary threshold. Ini pandangan saya pribadi," katanya. 

Sebelumnya, DPR telah mengesahkan parliamentary threshold sebanyak 3,5 persen yang berlaku secara nasional. Marzuki juga menginginkan presiden threshold disepakati 3,5 persen sehingga banyak calon alternatif bisa ikut berkompetisi dan tidak dihambat dengan aturan.

Dari survei opinion leader yang digelar Oktober 2012, Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga mengelompokkan tokoh-tokoh yang layak menjadi capres alternatif. Capres alternatif ini merupakan tokoh yang belum dikenal oleh mayoritas pemilih secara nasional, namun personalnya cukup memadai.

"Dalam survei nasional, ada sejumlah tokoh yang sudah dikenal mayoritas pemilih tapi masing-masing belum dipilih secara cukup meyakinkan," kata Direktur Eksekutif LSI,  Kuskrido Ambardi saat memaparkan temuan di gedung Manggala Wanabakti, Rabu (28/11).

Dari 233 orang yang dipilih sebagai opinion leader, LSI menemukan 14 capres alternatif. Capres alternatif yang didasarkan skoring itu masing-masing Mahfud MD (79), Dahlan Iskan (76), Sri Mulyani Indrawati (71), Hidayat Nurwahid (71), Agus Martowardojo (68), Djoko Suyanto (67), Gita Wirjawan (66), Chairul Tanjung (66), Endriartono Sutarto (66), Surya Paloh (64), Pramono Edhie Wibowo (64), Sukarwo (63), Puan Maharani (61), dan Kristiani Herawati Yudhoyono (60). (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laode Ida Dianggap Pantas jadi Cawapres

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler