jpnn.com - BATAM KOTA- Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Cahyo Kumolo mengatakan Capres dari PDI Perjuangan rentan menjadi 'sasaran tembak' dari partai lain. Itulah salah satu alasannya mengapa hingga saat ini PDI Perjuangan belum menetapkan calon Presidennya dalam pemilu 2014 mendatang.
"Capres kami rawan menjadi 'sasaran tembak' dari pihak lain. Makanya hingga saat ini PDI Perjuangan belum menetapkan presiden kami. Terlebih di pusat kami adalah oposisi," katanya dalam acara pembekalan Caleg dan ketemu kader PDI Perjuangan Provinsi Kepri, Sabtu (16/11).
BACA JUGA: Ada Bukti untuk Bebaskan Wilfrida dari Vonis Mati
Menurut Cahyo, intrik politik juga sudah terjadi. Menurutnya tahun 2013 adalah tahun politik yang penuh intrik. Ia berharap kepada semua kader untuk bisa menghadapinya. Menurutnya, saat ini sudah banyak pihak yang mulai melakukan serangan terhadap kader PDIP yang dianggap memiliki popularitas.
"Lihat sekarang, pak Jokowi sudah mulai diserang. Katanya Jakarta macet dan banjir, padahal yang membuat masalah itu adalah pemimpin-pemimpin sebelum Jokowi," katanya.
BACA JUGA: 15 Ribu Paspor TKI Dibuang
Selain tidak ingin tergesa-gesa, PDI Perjuangan juga sedang mencermati berbagai gejolak politik yang ada saat ini, termasuk carut marut Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Indonesia dan juga Mahkamah Konsitusi (MK) yang masih Amburadul.
"Kalau di Partai lain sudah ada sejumlah capres dan Cawapres seperti di Hanura, Gerindra dan Partai lainnya. Kalau PDI Perjuangan belum, kita masih akan mendorong perbaikan termasuk DPT dan Permasalahan MK," katanya.
BACA JUGA: MK Dinilai Setengah Hati Jalankan Perpu
Cahyo berharap semua kade PDIP mengawal jalannya Pemilu 2014 mendatang. Demikian halnya dengan pihak-pihak atau instansi lain seperti polisi, TNI, KPU, Bawaslu, BIN untuk tetap netral dalam menghadapi Pemilu mendatang.
"Kalau semua itu netral. Kami yakin PDIP akan mampu meraup suara yang signifikan," katanya.
Berdasarkan hasil survey internal, menurut Cahyo Kumolo, suara PDI-Perjuangan berada pada kisaran 20 hingga 25 persen, pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Bahkan PDI Perjuangan berani memasang target maksimal 27,02 persen.
"Target maksimal kita 27 persen. Dan kita akan berupaya mendapatkan itu," tegasnya.
Bahkan potensi untuk meraup suara lebih masih memungkinkan, di mana hingga saat ini masih ada sekitar 10 juta penduduk yang bermasalah dengan DPT. Menurutnya permasalahan DPT ini sangat merugikan PDIP dan partai lainnya.
"Ini harus disikapi dengan serius. Kalau tidak bisa jadi suara ini akan dimanfaatkan orang atau kelompok tertentu untuk memenangkan partai tertentu," katanya.
Sementara itu Ketua DPD PDIP Provinsi Kepri, yang juga Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo menjawab target Sekjen, mengatakan bahwa ia optimis bisa meraih suara sebagaimana target nasional. Bahkan untuk Kepri sendiri, Soerya menargetkan PDIP bisa menjadi pemenang dan mengantarkan kadernya menjadi Ketua DPRD Kepri, dengan target 8 hingga 9 kursi.
"Target 8-9 kursi, dan kita sangat berharap dari Batam dan Tanjungpinang," katanya.
Gubernur Provinsi Kepri HM Sani dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada kader PDIP karena selama ini sudah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan Kepri.
Namun demikian, lanjut Sani, untuk menjadi pemenang PDIP harus mengambil hati rakyat, yakni dengan adanya kepercayaan masyarakat. Sehingga harus bisa membangun komunikasi dengan masyarakat.
"Kepercayaan masyarakat adalah kunci utamanya," ungkap Sani.
Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Ketua DPP Djarot Syaiful Hidayat, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, sejumlah anggota DPRD Batam,Ruslan Kasbulatov, Udin P Sihaloho dan Rekaveni serta seluruh pengurus DPD PDIP Kepri dan DPC se-Kepri. (ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boediono Bisa Terseret
Redaktur : Tim Redaksi