Cara Cerdas Memilih Sekolah Pilot

Sabtu, 20 Februari 2016 – 10:16 WIB
Foto: sekolah-pilot

jpnn.com - MENJADI seorang pilot mungkin adalah impian banyak orang sejak kecil. Namun tidak banyak yang tahu apa saja proses yang harus dilalui untuk menjadi seorang pilot. 

Sama seperti profesi lainnya, untuk menjadi seorang pilot Anda perlu masuk sekolah khusus pilot. Persyaratan masuk sekolah pilot ada umumnya adalah Anda harus lulus SMA/sederajat, berusia 17 tahun, tinggi minimal 160 cm, berbadan sehat dan mampu berbahasa Inggris dengan baik. 

BACA JUGA: Simak Nih Pesan Cak Lontong Soal Keamanan di Rumah

Lulus SMA/sederajat artinya tidak peduli Anda dari SMA jurusan IPA atau IPS atau dari SMK jurusan apapun, Anda boleh mendaftar ke sekolah pilot. 

Namun khusus untuk sekolah pilot negeri seperti STPI, Anda harus dari SMA jurusan IPA.‎ Tinggi minimal 160 cm tidak mutlak artinya jika tinggi Anda kurang 1-2 cm dan pada saat dilakukan tes kesehatan terlihat bahwa Anda masih punya potensi untuk bertambah tinggi, maka Anda tetap boleh mendaftar. ‎

BACA JUGA: Inilah Ragam Manfaat Ajaib dari Jahe

Sehat atau tidaknya Anda akan ditentukan oleh instansi milik departemen perhubungan yang bernama Balai Kesehatan Penerbang (HatPen) yang berlokasi di daerah Kemayoran Jakarta. Di sini Anda akan di test mulai dari mata, pendengaran, fisik, jantung, juga EEG. Kecuali Anda punya salah satu dari penyakit ini: jantung, buta warna (baik partial maupun full), dan epilepsi, biasanya Anda bisa lulus tes kesehatan dengan gampang. 

Bahasa Inggris adalah bahasa yang wajib dikuasai oleh calon pilot karena dalam pekerjaan sehari-hari, Anda akan berkomunikasi dengan pihak ATC (Air Traffic Controller) bandara dalam bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris juga menjadi penentu apakah nantinya Anda diterima kerja atau tidak. Saat ini ada beberapa lulusan sekolah pilot yang sulit mendapatkan pekerjaan karena kemampuan bahasa Inggrisnya minim. Mana mungkin maskapai mau ambil resiko dengan memperkerjakan seseorang yang tidak mengerti instruksi dari ATC. Jadi mulai dari sekarang, tingkatkan kemampuan Anda di bidang satu itu.

BACA JUGA: SIMAK! Kaum Perempuan perlu Waspada Serangan Jantung

“Ingat, jika ada sekolah pilot yang menerima Anda padahal ada salah satu dari persyaratan di atas yang tidak Anda penuhi, Anda patut curiga karena ada kemungkinan sekolah pilot tersebut tidak peduli dengan karier Anda ke depannya.“ kata Direktur Sekolah-Pilot, Birgita Adelia, Jumat (19/2).

Setelah Anda memenuhi persyaratan di atas, kini Anda harus mempelajari caranya membedakan antara sekolah pilot yang bagus dengan yang tidak. Caranya? Tanyakan lima pertanyaan ini:

Pertama, apa sekolah tersebut menggunakan bandara yang lalu lintas udaranya sepi? Bandara merupakan elemen paling krusial dalam proses belajar seorang pilot. Jika sekolah yang Anda pilih menggunakan bandara yang lalu lintas udaranya ramai, besar kemungkinan waktu tunggu Anda menjadi lebih panjang. Lebih baik pilih sekolah yang punya fasilitas bandara pribadi sehingga tidak ada gangguan untuk proses lepas landas dan mendarat.
  
Kedua, berapa perbandingan antara jumlah pesawat latih dan jumlah siswanya? ICAO (International Civil Aviation Organization) atau badan penerbangan internasional menyarankan bahwa idealnya 1 pesawat digunakan untuk 5 siswa sehingga waktu tunggu tiap siswa jadi lebih sedikit. Jangan mau memilih sekolah yang menggunakan 1 pesawat untuk 15 siswa karena waktu yang Anda butuhkan untuk lulus jadi lama. 

Ketiga, apakah sekolah tersebut menyediakan lisensi MER? Apa itu MER? MER adalah Multi Engine Rating, merupakan lisensi yang Anda dapatkan setelah Anda bisa menerbangkan pesawat dengan mesin lebih dari 1. Lisensi MER bukan lisensi yang wajib diambil pada saat sekolah namun harus tetap Anda ambil sebelum boleh menerbangkan pesawat bermesin ganda seperti Boeing atau Airbus. Jika Anda melihat dari sisi maskapai, mana lulusan yang akan Anda pilih terlebih dahulu: Siswa A yang punya lisensi PPL, CPL, dan IR atau Siswa B yang punya lisensi PPL, CPL, IR, dan MER? Pastinya siswa B.

Keempat, berapa jam terbang aktual (di luar jam terbang simulator) yang didapatkan? Di Indonesia, standar jam terbang minimum yang harus didapatkan oleh seorang siswa sekolah pilot adalah 160 jam. Jika Anda punya lebih dari 160 jam maka semakin besar peluang Anda mendapatkan pekerjaan kedepannya karena kemampuan Anda menerbangkan pesawat lebih matang. Saat ini ada beberapa sekolah pilot di luar negeri yang memberika jam terbang 180 jam, bahkan ada yang mencapai 214 jam. 

Kelima, bagaimana profil instrukturnya? Mungkin orangtua berpikir ‘Apa perlu saya menanyakan hal ini?’ Hal ini perlu ditanyakan karena di sebagian sekolah pilot, instruktur mereka sebagian besar pilot lulusan mereka sendiri yang baru punya jam terbang yang minim. Carilah sekolah yang punya instruktur diatas 1000 jam, lebih bagus lagi kalo bisa di atas 2000 jam karena mereka punya cukup pengalaman untuk mengajar.

“Kami menemukan bahwa banyak sekali calon pilot dan orangtuanya yang awam dalam memilih sekolah pilot sehingga banyak yang asal pilih dan menyesal kemudian. Oleh karena itulah, www.sekolah-pilot.com hadir untuk memberikan informasi lengkap tentang pilihan sekolah pilot yang ada di Indonesia, Filipina, Australia, New Zealand, Amerika, dan Lithuania sehingga calon pilot dan orangtua dapat memilih dengan lebih bijak. Jika masih ada yang kurang jelas tentang sekolah pilotnya, bisa ditanyakan atau dikonsultasikan pada kami.” pungkas Birgita. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manfaat Standing Desk Bagi Anak-anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler