Cara Danone Indonesia Dukung Pemberdayaan Wanita di Lingkungan Kerja

Kamis, 14 Maret 2019 – 20:57 WIB
Plt Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Kemenko PMK Ghafur Dharmaputra memberikan sertifikat kepada CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia Connie Ang. Foto: Danone

jpnn.com, JAKARTA - CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia Connie Ang mengatakan, pihaknya akan terus berkomitmen menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung kesetaraan gender.

Mulai kesetaraan angka pekerja perempuan dan laki-laki hingga fasilitas yang mendukung keluarga, khususnya pada masa melahirkan dan 1.000 hari pertama kehidupan.

BACA JUGA: Danone Bakal Pasarkan Aqua 1,1 Liter Kemasan Daur Ulang

“Salah satu capaian kami di bidang ini adalah 40 persen posisi direksi di perusahaan kami telah diisi oleh perempuan,” kata Connie pada seminar International Women Leadership Conference di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Dia menambahkan, Danone secara global ingin memastikan bahwa keterwakilan perempuan di level eksekutif sebesar 30 persen dan 42 persen di level direksi dapat tercapai pada 2020.

BACA JUGA: 2025, Danone Targetkan 50% Kemasan Botol Bisa Daur Ulang

Oleh karena itu, Danone terus melakukan berbagai inisiatif. Di antaranya, melalui kesetaraan program kesempatan karier dan mentoring bagi karyawan laki-laki dan perempuan, kebijakan cuti melahirkan, serta fasilitas ramah keluarga.

Selama tiga tahun Danone bekerja sama dengan UN Women untuk menerapkan kampanye HeforSH.

BACA JUGA: Perusahaan Mamin Harus Manfaatkan Produk Hasil Daur Ulang

Itu merupakan sebuah gerakan solidaritas global yang mana laki-laki berkomitmen untuk membantu penerapan kesetaraan gender.

Di dalam perusahaan, Danone memberikan program mentoring karier kepada pekerja perempuan dalam program EVE.

Danone juga menerapkan Parental Policy karena memahami kebutuhan orang tua bekerja, termasuk 2.000 karyawan perempuan yang bekerja di Danone Indonesia.

“Kami merupakan salah satu perusahaan pertama yang memberikan kebijakan cuti melahirkan selama enam bulan bagi karyawan perempuan dan sepuluh hari untuk karyawan laki-laki,” imbuh Connie.

Selain itu, sambung Connie, pihaknya menyediakan fasilitas ruang ibu menyusui dan memberikan pilihan kerja dengan jam yang fleksinel.

Dia menambahkan, berbagai inisiatif itu diterapkan karena pihaknya sangat mendukung pemberian ASI eksklusif bagi anak.

“Serta untuk memastikan bahwa orang tua tetap dapat menghabiskan waktu dan memantau tumbuh kembang anak walau berkarier di perusahaan,” tambah Connie.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Ghafur Dharmaputra mengatakan, dibutuhkan dukungan yang besar agar perempuan mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki untuk terus berkarier di berbagai bidang, termasuk politik, pendidikan, wirausaha hingga perusahaan.

“Pemahaman tentang pengarusutamaan gender perlu ditingkatkan agar perempuan Indonesia dapat berkontribusi secara nyata. Bentuk dukungan yang dibutuhkan termasuk implementasi perspektif gender melalui kebijakan dan inisiatif di lingkungan kerja,” ujar Ghafur.

Pihaknya juga mengapresiasi perusahaan yang telah menerapkan komitmen terhadap kesetaraan gender secara nyata.

“Harapan kami, ke depan akan semakin banyak pihak yang memberikan dukungan kepada perempuan di lingkungan kerja, termasuk terus melakukan edukasi tentang pengarusutamaan gender secara luas,” tutup Ghafur. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Danone Indonesia Dukung Pencegahan Stunting di Jawa Barat


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler