jpnn.com, JAKARTA - Industri peternakan besar bisa menambah fasilitas rumah potong agar pasokan dapat terserap dengan normal.
Hal itu bertujuan untuk menyeimbangkan pasar agar stok ayam hidup dari peternak tak oversuplai. Dengan demikian, harga di level peternak tidak jatuh.
BACA JUGA: Sinergi Japfa dan Vaksindo Dirikan Pabrik Tissue Culture
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk menyatakan telah menambah 15 rumah potong ayam yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia dan akan beroperasi hingga 24 jam.
Fasilitas rumah potong itu diperlukan untuk mengantisipasi semakin menurunnya harga ayam potong hidup (live birds).
BACA JUGA: Pentingnya Pengetahuan Ibu tentang Makanan Bergizi
SVP Financial Controller Erwin Djohan berharap penambahan rumah potong ayam bisa membantu mengurangi tekanan pasar.
”Terutama ketika terjadi satu turbulensi harga dan oversuplai di daerah,” ujar Erwin di Jakarta, Rabu (3/4).
BACA JUGA: Ini Capaian Kementan di Sektor Peternakan selama 4 Tahun
VP Director Japfa Comfeed Bambang Budi Hendarto menjelaskan, harga ayam potong hidup saat ini turun karena kelebihan pasokan, terutama di Jawa Tengah.
Kondisi itu akhirnya berimbas pada wilayah sekitarnya. Misalnya, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sebab, pasokan yang berlebih di Jawa Tengah itu hanya bisa didistribusikan ke wilayah-wilayah tersebut.
Pasokan ayam hidup di Jawa Tengah meningkat lantaran banyak peternakan besar dan modern yang tidak memiliki rumah ayam potong sendiri.
Padahal, Peraturan Menteri Pertanian No 32 menyebutkan, setiap peternakan dengan skala pemeliharaan 300 ribu ekor harus sudah punya rumah potong sendiri.
Kurang disiplinnya penerapan kebijakan tersebut kemudian berdampak pada membanjirnya pasokan ayam hidup di pasar.
Harga ayam menurun karena suplai yang berlebihan itu bisa ditutupi menjelang Idulfitri.
”Karena pada waktu-waktu seperti Lebaran, permintaan ayam akan meningkat,” tambah Bambang. (agf/c10/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perluas Vokasional, JAPFA Gandeng Polbangtan Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi