PADA masa pertumbuhan, setiap anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang merekaSalah satunya dengan mengajari anak sejak dini dalam menjalankan pola makan sehat dan tepat sesuai tahap-tahap tumbuh kembangnya
BACA JUGA: Tiap Tahun, Junk Food Renggut Nyawa 40 ribu Warga Inggris
Terutama, nutrisi yang diberikan harus mengandung zat-zat gizi, termasuk vitamin, mineral dan antioksidan yang mereka butuhkanSayangnya, tak semua anak menyukai "si hijau" ini
BACA JUGA: 250 Ondel-Ondel Pecahkan Rekor MURI
Anak sering menolak bila disuruh makan sayurBACA JUGA: Gemuk tak Selalu Berhubungan dengan Serangan Jantung
Padahal, tanpa konsumsi sayuran yang cukup bisa membuatnya sakit dan kurang giziSulitnya membujuk anak makan sayur sudah menjadi permasalahan umum.Namun jangan khawatirSebab, untuk membujuk agar anak mau makan dan mengunyah sayur dibutuhkan trik tertentuSeperti yang disampaikan Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Salak dr Christina K NugrahaniChristin -sapaan akrabnya- menyebutkan, cara terbaik adalah orangtua memberi contoh sejak diniKenalkan anak dengan beragam makanan, baik tekstur, rasa, maupun jenisnyaDalam hal ini orangtua harus menjadi contohCaranya, selalu melengkapi menu sehari-hari dengan sayurDengan begitu, akan lebih mudah bagi orangtua meminta anak makan sayurApalagi bila orangtua selalu menyempatkan makan bersama, anak jadi terbiasa dengan menu-menu yang dilahapnya
Disebutkan Christin, penyebab anak tak suka sayur biasanya kurang pengenalan aneka rasa saat mereka masih kecil, terutama pada usia bayiAkibatnya, memori rasa di otak anak sangat sedikitBila ia menikmati sesuatu yang sebelumnya tak pernah dicoba, anak merasa aneh dan tak menyukai rasa tersebutBerbeda dengan anak yang diperkenalkan pada aneka macam rasaUmumnya, mereka lebih mudah diberikan buah dan sayur karena memori tentang rasa di otaknya banyak sekali, sehingga mudah beradaptasi dengan rasa baru.
Ia menambahkan, sebenarnya pengenalan terhadap aneka ragam rasa sudah dimulai sejak bayiYakni, ketika anak sudah diperbolehkan makan makanan lembut seperti bubur saring, semipadat (nasi tim) dan padat (nasi)"Pada saat itu, sangat penting bagi kita mencampurkan aneka macam buah dan sayuran dalam menu sehari-hari anakDengan begitu, kelak anak lebih mudah menerima rasa yang lain," paparnya
Orangtua dituntut berkreasi seni dalam mengolah dan menyiapkan sayuran agar bentuk dan rasanya tak terlalu monotonMisalnya membuat bentuk yang menarik dari sayuranJika memasak sup, bisa membentuk potongan wortel menyerupai bunga matahari atau menambahkan makaroni dengan bentuk yang menarikBisa juga mencampurkan irisan kecil tomat, wortel, paprika atau sayuran lainnya dalam nasi goreng atau spageti.
Langkah lain yang dapat dicoba adalah metode petak umpetDengan cara menyembunyikan sayur di dalam makanan anaMisalnya memasukkan sayur di dalam roti isiJika anak tetap menolak sayur, blender dan campurkan sayuran ke dalam resep makanan yang ia gemariWortel, buncis, bayam atau jenis sayur lain dicincang, diparut, dihaluskan atau diiris tipis lalu diselipkan ke dalam roti isi ragout, sup krim, telur dadar, nasi goreng, rolade atau skotel makaroni
Atau, bisa juga dengan mengadakan lomba kecil makan sayuranLetakkan beberapa potong buncis dan wortel rebus di piring, lalu beri aba-aba untuk memulai lombaBerikan hadiah sederhana misalnya stiker tokoh kartun favorit kepada pemenangnya"Cara ini pasti membuat anak semangat melahap sayuranJika anak belum bisa menghabiskannya, berikan ia semangat agar ia menang di lomba berikut,"tandasnya(nie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Persen HIV/AIDS Diidap Ibu Rumah Tangga
Redaktur : Tim Redaksi