Cara Kemendes PDTT Menjaga Ekonomi Desa Tetap Hidup Selama Pandemi COVID-19

Rabu, 08 Juli 2020 – 21:19 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan revitalisasi terhadap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Hal ini dilakukan sebagai upaya pemulihan ekonomi desa di tengah pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Revitalisasi BUMDes, Kemendes Berikan Nomor Registrasi

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, pihaknya melakukan revitalisasi dengan beberapa langkah strategis. “Misalnya dengan pemberian nomor register agar BUMDes lebih kredibel," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/7).

Pria yang karib disapa Gus Menteri ini mengatakan, selama ini pengawasan atau pendampingan Kemendes PDTT terhadap BUMDes belum dilaksanakan secara sistematik.

BACA JUGA: Sadis, Dedi Haryadi Hujani Paman dengan Tusukan, Berhenti Setelah Ibunya Teriak Allahu Akbar

Untuk mendukung pendampingan lebih lanjut, Kemendes PDTT meminta kepada seluruh BUMDes untuk melakukan registrasi dan mengisi ulang data guna meningkatkan kredibilitas mereka.

"Kami minta seluruh BUMDes melakukan registrasi, mengisi ulang datanya. Makanya kami sebut revitalisasi BUMDes. Dan kemudian kami keluarkan SK Nomor Register," sambung Gus Menteri Mendes.

BACA JUGA: Takut Dihukum Mati, Istri dan Otak Pembunuhan Hakim Jamaluddin Ajukan Banding

Nomor register tersebut, menurut Gus Menteri sangat penting agar BUMDes tersebut memiliki kredibilitas yang lebih baik.

"Dengan demikian maka Kemendes tidak sampai pada avalis, tetapi lebih pada memberikan bargain kepada BUMDes untuk mengakses permodalan, baik dari perbankan maupun dari bentuk-bentuk permodalan lainnya.

Sampai pandemi COVID-19, Gus Menteri mengatakan telah ada 10.629 BUMDes yang telah dikawal dan didampingi dengan nilai transaksi sebanyak Rp 308 miliar, dan telah mempekerjakan 58 ribu orang.

"Ini langsung kami beri nomor karena memang sudah pendampingan dan sudah registrasi," katanya.

Sementara itu, BUMDes yang masih dalam verifikasi dan validasi data adalah sebanyak 8.300 desa. Pemberian nomor register tersebut dilakukan untuk merevitalisasi BUMDes dalam upaya mengambil peluang peningkatan ekonomi setelah pandemi COVID-19 melumpuhkan perekonomian di banyak desa.

BACA JUGA: Pengakuan Petugas Penginapan Soal Gadis Cantik yang Tewas di Bawah Ranjang Kamar

"Kita mesti ambil peluang pemulihan ekonomi yang didukung dengan stimulus dari pemerintah untuk korporasi maupun UMKM. Oleh karena itu, BUMDes harus ambil peran mulai dari wisata desa, produk unggulan desa, kemudian proses pengolahan berbagai macam produksi yang ada di desa,” tandas Gus Menteri. (cuy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler