Cara Kemnaker Tingkatkan Kompetensi Pencari Kerja

Sabtu, 09 Oktober 2021 – 17:05 WIB
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Budi Hartawan. Foto: dok Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatihan vokasi melalui program balai latihan kerja (BLK) Komunitas.

Peningkatan itu harus dilakukan secara bersama-sama lantaran Indonesia membutuhkan SDM kompeten dalam jumlah besar.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Kemnaker Tentang Kondisi Terkini Ketenagakerjaan

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Budi Hartawan mengatakan pihaknya baru saja melakukan penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB) BLK Komunitas dengan 5 Lembaga penerima bantuan di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (5/10).

Pembangunan 5 BLK Komunitas itu merupakan bagian dari 787 BLK Komunitas yang akan dibangun Kemnaker di tahun 2021.

BACA JUGA: Kemnaker Apresiasi Pemerintah Austria Biayai Pengembangan BLK Maritim

“Melalui pembangunan BLK Komunitas diharapkan bisa mengakselerasi penyiapan tenaga kerja terampil, berkualitas dalam jumlah yang masif dan merata di seluruh wilayah Indonesia,” kata Budi dalam siaran pers, Sabtu (9/10/2021).

Budi menambahkan Kemnaker terus menggencarkan pembangunan BLK Komunitas sebagai upaya mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat.

BACA JUGA: Sembilan Lompatan Kemnaker, Strategi Tingkatkan SDM di Papua dan Papua Barat

Sejak 2017 hingga 2020, Kemnaker membangun 2.127 BLK Komunitas yang melatih masyarakat dengan berbagai kejuruan dan program pelatihan.

Sementara dari sisi kualitas, pihaknya telah mengembangkan program kejuruan di BLK Komunitas menjadi 24 program kejuruan.

Selain itu, BLK Komunitas juga didorong untuk bekerja sama dengan industri setempat.

Sehingga pelatihan vokasi yang diselenggarakan di BLK Komunitas memiliki relevansi dengan kebutuhan industri setempat.

“Arahan Bu Menaker, untuk menjamin manfaat dan keberlanjutan program pelatihan, maka program pelatihan BLK Komunitas dibuat relevan dengan kebutuhan pasar kerja lokal, kreatif dan inovatif serta memperbanyak jejaring kerja sama dengan sektor industri,” ungkap dia.

Selain itu, untuk mewujudkan inklusivitas pelatihan di BLK Komunitas, Kemnaker menggelar pilot project pelatihan bagi Iistruktur dan tenaga pelatihan: Pelayanan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) bagi Penyandang Disabilitas di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

Pelatihan tersebut, ujar Budi, bertujuan meningkatkan kapasitas penyelenggara dan instruktur pelatihan agar lebih memahami memberikan tata cara pelayanan bagi disabilitas.

“Sesuai arahan Menaker, transformasi lembaga pelatihan kerja menjadi inklusif bagi penyandang disabilitas terhadap pelatihan berbasis kompetensi untuk meningkatkan kesiapan kerja dan penempatan kerja bagi penyandang disabilitas di Indonesia,” pungkas Budi. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kolaborasi Kominfo dan MUI untuk Tekan Laju Pertumbuhan Covid-19


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler