Cara Prodia Galakkan Pencegahan Stunting dan Kesadaran Bahaya Kanker

Selasa, 12 November 2019 – 15:58 WIB
Business and Marketing Director PT Prodia Widyahusada Tbk Indriyanti Rafi Sukmawati (kiri) saat memberikan hasil donasi yang terkumpul melalui kegiatan #LetsCheckUp. Foto: Prodia

jpnn.com, JAKARTA - Prodia memberikan hasil donasi  yang terkumpul melalui kegiatan #LetsCheckUp kepada Yayasan Dunia Kasih Harapan dan Yayasan Hope Indonesia.

Hal itu dilakukan setelah Prodia berhasil menyelenggarakan Prodia Healthy Fun Festival 2019 di lima kota besar di Indonesia yakni Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Jakarta.

BACA JUGA: Dukung Pengembangan Penelitian, Prodia Gandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman

Direktur Bisnis dan Marketing PT Prodia Widyahusada Tbk Indriyanti Rafi Sukmawati menjelaskan, kedua yayasan itu memiliki beragam kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas sosial dan juga kesehatan.

Yayasan Dunia Kasih Harapan sendiri membantu para penderita kanker melalui penjualan gelang bertajuk Bracelet of Hope.

BACA JUGA: Prodia HFF 2019 Ajak Generasi Milenial Terapkan Gaya Hidup Sehat

Sementara itu, Yayasan Hope Indonesia menggagas program Ini Isi Piringku.

Kegiatan tersebut mendukung aksi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) terkait tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting.

“Semoga dukungan ini mampu bermanfaat untuk kita secara bersama-sama membantu serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker serta membentuk pola hidup sehat sebagai upaya optimaliasi tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting,” terang Indriyanti, Senin (11/11).

Founder Yayasan Dunia Kasih Harapan Wulan Guritno serta Finance and Admin Director Yayasan Hope Indonesia Awiny Tjendra mengapresiasi niat baik yang diberikan Prodia.

Mereka berharap makin banyak pihak yang mendukung dan menunjukkan solidaritasnya.

“Dengan demikian, kian banyak pula penderita kanker yang terbantu serta semakin banyak anak-anak Indonesia yang tumbuh kembangnya optimal tanpa risiko mengalami stunting,” kata Wulan.

Di Indonesia sendiri kanker masih menjadi penyakit yang sangat menakutkan bagi masyarakat. Penderitanya pun semakin meningkat.

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi tumor atau kanker menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per seribu penduduk di 2013 menjadi 1,79 per seribu penduduk pada 2018.

Sementara itu, Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8 persen balita di Indonesia mengalami stunting. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler