Cari Batu Akik, Guru Meninggal

Minggu, 24 Mei 2015 – 07:30 WIB

jpnn.com - PALU – Dua warga Kelurahan Baiya meninggal dunia saat melakukan pencarian batu akik di wilayah Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala, Jumat (15/5) pekan lalu.

Beredar kabar, kedua korban bernama Ikra (57) dan Sahlin (54) tertimpa reruntuhan batu. Kapolsek Palu Utara Abdul R Djuhadi saat ditemui Radar Sulteng, Jumat (22/5), membenarkan adanya kabar tersebut.

BACA JUGA: Istri dan Anak Berobat, Tukang Parkir Tewas di Rumah

Djuhadi mengungkapkan, Ikra berprofesi sebagai guru yang tinggal di Kelurahan Baiya Kecamatan Tawaeli Jalan Wevuku RT10 RW5. Ikra meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara, Sahlin, yang juga beralamatkan di Kelurahan Baiya Kecamatan Tawaeli RT5 RW3 meninggal dunia selang sehari setelah kejadian.

“Memang musibah ini bisa terjadi kepada siapa saja. Bukan hanya mencari batu akik ini yang bisa menyebabkan korban, bahkan pekerjaan yang lain juga bisa selama pekerjaan itu tidak dilakukan dengan kehati-hatian dan tidak memperhitungkan keamanan pekerjaan yang dilakukan,” kata Djuhadi.

BACA JUGA: Kisah Pulau yang Hanya Berpenghuni Empat Kepala Keluarga

Menurut Djuhadi, sekarang ini fenomena meningkatnya peminat batu akik di wilayah Kota Palu juga termasuk di Kecamatan Palu Utara dan Taweli cukup mewabah. Masyarakat banyak pergi ke tempat-tempat yang diduga terdapat jenis batu akik. Misalnya ke sungai bahkan ke pegunungan. (cr7)

BACA JUGA: Bintang Kejora Kembali Berkibar di Papua Barat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Bakso Sampingan Menimbun Minyak Tanah, Digerebek Polisi Deeeh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler