Cari Ikan di Perairan Bintan, Nelayan Diusir Patroli Laut Malaysia

Senin, 25 Agustus 2014 – 11:19 WIB

jpnn.com - BINTAN - Nelayan asal Kabupaten Bintan kembali lagi diusir kapal patroli Malaysia, saat mencari ikan di Perairan Malang Rapat, Kecamatan Gunungkijang, Sabtu (23/8)

”Kami dapat kabar ada nelayan Bintan yang diusir dengan cara memberikan tembakan peringatan, oleh kapal patroli Malaysia saat mencari ikan,” ujar nelayan Kawal, Udin saat ditemui di Jembatan Kawal, Minggu (24/8).

BACA JUGA: Kejagung Jerat Pejabat Dinsos Banten jadi Tersangka

Dikatakannya, permasalahan ini bukan hanya kali ini saja terjadi. Tetapi, sudah menjadi kejadian yang lumrah bagi nelayan Bintan yang sedang mencari ikan di perairan milik Bintan sendiri. Menurutnya, sangat lucu kejadian ini, kenapa nelayan mencari makan di perairan Indonesia malah di sir dan dimarahi negara luar.

”Jika di rumah sendiri saja dimarahi orang luar, bagaimana lagi kalau nelayan masuk ke ranah atau kawasan luar pasti akan ditembak mati,” keluh Udin.

BACA JUGA: Nunukan Jadwalkan Tes CPNS Digelar Oktober

Udin merasa kecewa pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan beserta aparat keamanannya baik TNI maupun Polisi, belum ada pembelaan terhadap nasib nelayan mencari makan di wilayah perairan Indonesia.

”Jika kami sebagai nelayan tidak dilindungi, bagaimana dengan nasib kami. Laut mana lagi yang bisa buat kami aman untuk mencari ikan demi sesuap nasi,” katanya.

BACA JUGA: 168 Formasi CPNS tak Akomodir untuk Lulusan SMA

Mendengar adanya  permasalahan yang menimpa nelayan, Polres Bintan dan Pos TNI AL Lagoi Bintan, melakukan penyelidikan dan penelusuran ke seluruh perairan Gunungkijang. Hal ini dilakukan untuk mencari kebenaran perihal informasi yang mencuat atas tertembaknya nelayan Bintan oleh Kapal Patroli asing di wilayah perbatasan perairan Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan dan Perairan Malang Rapat, Kecamatan Gunungkijang.

”Kami dapat kabar ada penembakan oleh pihak asing pada nelayan kita. Sehingga, kami bersinergi antara TNI dan Polisi mencari tahu kebenarannya. Namun, sampai saat ini belum kami temukan. Tapi, tetap akan terus kami lakukan pengawasan,” ujar Marinir AL Pos Lagoi, Kopda Heryanto.

Dikatakannya, sejumlah aparat keamanan, baik itu Polisi Polres Bintan dan Pos TNI Angkatan Laut Lagoi, telah melakukan pengawasan dan patroli ke perairan perbatasan. Hingga informasi ini mencuat dan banyak beredar, belum juga ditemukan titik terang kebenarannya.

Sementara Kasat Pol Air Polres Bintan, Inspektur Satu (IPTU) Edi Sucipto membenarkan adanya informasi perihal kejadian ini. Ia mengetahui kejadian ini dari pesan singkat yang dikirim oleh warga Tanjungberakit.

“Isi pesan singkat itu adalah ada nelayan asal Kepri yang ditembak oleh kapal patroli asing  Sabtu (23/8) sekitar pukul 20.00 WIB di daerah perairan Malang Rapat,” katanya.

Mendapati hal itu, ia dan jajaranya melakukan pengecekan dengan melakukan patroli di perairan Malang Rapat dan Berakit. Namun belum ditemukan titik terangnya dan juga belum diketahui keberadaan nelayan tersebut.

“Informasi ini diduga masih kabar angin saja. Pasalnya setelah dilakukan penelusuran baik di perairan hingga mencari keberadaan nelayan yang dikabarkan di tembak, belum dapat diketahui keberadaannya. Tapi kita tetap lakukan pengawasan agar hal ini tidak terjadi lagi,” katanya. (cr6)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter Bersepeda Keliling Kota, Serukan Salam Tiga Jari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler