jpnn.com - Bukan hal baru lagi di Indonesia, masyarakat yang tinggal di kota besar sulit mencari makanan sehat dan fresh. Itu juga yang dialami Amina Qonita. Lama tinggal di Australia membuatnya terbiasa dengan makanan yang sehat dan fresh.
Aneka buah dan sayur beserta olahannya mudah di dapat di Negeri Kanguru itu. Namun, lain halnya dengan di Indonesia. Ketika kembali ke Indonesia pada 2014, bungsu di antara tiga bersaudara itu menyatakan sempat sulit menemukan kafe atau tempat makanan sehat, fresh, dan enak.
BACA JUGA: Mobil Dinas Pejabat Terjun ke Jurang, Ini Fotonya
''Kalau di sana, mudah. Di mana-mana ada. Jadi agak susah di sini,'' katanya.
Karena itu, perempuan berdarah Arab-Portugis tersebut lebih sering masak sendiri ketimbang beli di luar. Makanan yang sering dimasak tentu masakan sehat. Umumnya, dia mengolah buah-buahan dan sayur. Bukan untuk ditumis atau digoreng, melainkan diolah jadi salad dan smoothies.
Menurut dia, buah dan sayur membikin tubuhnya jadi lebih segar dan tahan kenyang lebih lama. Karena itu, dia tak pernah absen mengonsumsi olahan buah saat berbuka maupun sahur.
''Itu ngaruh banget. Badan lebih ringan. Ya, dan saya ingin orang rumah juga semua hidup sehat. Hehe,'' terang alumnus Design and Construction Melbourne University 2007.
Bahkan, kesukaannya terhadap masakan sehat tersebut mendorong dia untuk membuka sebuah health bar di kawasan Dharmawangsa setahun lalu. Qonita menyebutkan, setiap orang berhak mendapat akses makanan sehat dari buah dan sayuran lokal.
BACA JUGA: Tolong, Terumbu Karang di Pulau Cantik Rusak Berat
Tak heran, begitu tiba di Indonesia, dia bersemangat membuka bisnis sehat. Menu yang dijual adalah olahan buah dan sayur serta kue rendah lemak dan gluten free. (bir/co3/ano/git/flo/jpnn)
BACA JUGA: Alamaaak! Menhub Sebut Pelabuhan Ini Kayak Kandang Sapi
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Fraksi sudah Teken, Pengajuan Hak Angket Reklamasi Banjir Dukungan
Redaktur : Tim Redaksi