jpnn.com - JAKARTA--Kepolisian dari Polres Jakarta Pusat menyita sejumlah kamera tersembunyi (CCTV) yang berada ruang sidang pleno Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (14/11).
CCTV tersebut akan menjadi salah satu barang bukti untuk menelusuri peristiwa ricuh yang dilakukan sejumlah pengunjung ruang sidang sengketa Pilkada Maluku pada pukul 11.30 WIB siang tadi.
BACA JUGA: Pelaku Rusuh: Kami Terhukum, MK Maling!
"5 orang kita amankan sekarang di Polres Jakpus. Kita periksa apa yang mereka lakukan. CCTV sudah kita bawa juga," ujar Kapolres Jakpus Kombes Pol AR Yoyol di lobi depan MK.
Menurut Yoyol, awalnya sejumlah pelaku ricuh dan memaksa masuk ke dalam ruang sidang pleno MK. Saat itu hanya ada beberapa petugas pengaman MK. Sedangkan polisi yang bertugas jaga, hanya berjaga di luar dan halaman depan gedung MK.
BACA JUGA: Jimly Pertanyakan Kesigapan Aparat Keamanan
Jumlah petugas yang lebih sedikit tidak mampu menahan gejolak amarah para pengunjung sidang yang sudah meringsek masuk dan mengobrak-abrik sejumlah kursi dalam ruang sidang. Yoyol mengaku pihaknya belum mengetahui siapa awal yang memulai kericuhan itu.
"Ini kita cari siapa yang mulai. Pelaku bisa saja bertambah. Kita cari tahu kenapa mereka emosi seperti itu. Penyebabnya kita cari," kata Yoyol. Setelah peristiwa ini, Polres Jakpus langsung menurunkan 150 personil untuk mengamankan gedung MK. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Rusuh di MK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutarman Janji Sikat Polisi Korup
Redaktur : Tim Redaksi