jpnn.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan jumlah serangan siber di Indonesia pada 2022 mencapai hampir satu miliar.
Hal itu menyebabkan profesi cybersecurity makin banyak dicari pada 2022, kebutuhan tenaga kerja di bidang informasi dan teknologi mencapai 1.232.666 orang.
BACA JUGA: Cybersecurity Hackathon Dibidik Jadi Penghubung Talenta Keamanan Siber dan Industri
Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 1.979.418 orang pada 2025.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, InfraDigital Foundation menyelenggarakan U-Connect (Cybersecurity Hackathon 2023) yang didukung oleh Grab, Telkomsigma, Lintasarta, Isaca dan Ovo.
BACA JUGA: Pelatihan Cybersecurity Tingkatkan Kualitas Talenta Digital Indonesia
Tahun ini, U-Connect diselenggarakan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
U-Connect adalah wadah kegiatan job channeling untuk menghubungkan alumni peserta Cybersecurity Training 2020-2022 yang diselenggarakan oleh InfraDigital Foundation bersama Mastercard Center for Inclusive Growth untuk peserta yang telah mengikuti ujian sertifikasi CompTIA+.
BACA JUGA: Gandeng NISC Jepang, BSSN Perkuat Kolaborasi Lewat Cybersecurity Working Group Meeting
Vice President Social Impact Asia Pacific (Mastercard) Subhasini Chandran menyatakan sejauh ini, pihak Mastercard Center for Inclusive Growth telah bekerja sama dengan baik bersama InfraDigital Foundation dengan program Cybersecurity Training yang telah diikuti oleh lebih dari enam ribu partisipan yang sukses.
"Ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan 9 juta talenta cybersecurity di tahun 2030 dan digitalisasi 30 juta UMKM di tahun 2024," kata Subhasini.
Direktur Keamanan Siber BSSN Mohamad Ikro mengatakan program ini sangat baik untuk peningkatan kualitas SDM di bidang siber.
"Juga bagus untuk penyaluran mereka ke industri yang relevan dengan bidang mereka," ungkapnya.
Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Ir. Hedi M Idris, M.Sc, Ph.D menyebutkan bahwa aspek keamanan informasi sangat penting, banyaknya aplikasi baru yang berkembang pesat di Indonesia saat ini dapat dikatakan rawan keamanannya.
Di satu sisi peningkatan trend digitalisasi harus diikuti dengan peningkatan jumlah talenta cybersecurity.
Saat ini keamanan digital Indonesia dapat dikatakan rendah meskipun mengalami peningkatan.
"Program yang dijalankan oleh InfraDigital Foundation bersama Mastercard Center for Inclusive Growth diharapkan dapat mencetak talenta cybersecurity baru untuk meningkatkan keamanan digital di Indonesia," katanya.
Koordinator Kelompok Kerja Kemitraan, Mitras DUDI, Kemendikbudristek Yoggi Herdani menyebutkan bahwa dunia membutuhkan tiga juta talenta cybersecurity dengan semakin meningkatnya ekonomi digital.
Program ini dapat menjadi tolak ukur untuk melihat kemajuan cybersecurity.
Program ini juga dapat menyalurkan talenta-talenta cybersecurity kepada industri dan bidang yang relevan.
"Kami berharap peserta U-Connect (Cybersecurity Hackathon 2023) dapat memanfaatkan ajang ini dengan baik melalui peningkatan kualitas, mengasah hard skill dan soft skill, serta berkompetisi dengan baik dalam bidang cybersecurity," pungkas Yoggi.
Adapun program Cybersecurity Training yang merupakan program beasiswa gratis berupa pelatihan dan sertifikasi internasional dalam bidang Cybersecurity untuk 6.158 siswa, alumni muda, guru SMK, fresh graduates, mahasiswa, dan mitra grab yang bertujuan mempersiapkan talenta yang siap kerja untuk mendapat kesempatan pekerjaan yang relevan.
U-Connect pada 2023 terdiri dari beberapa acara utama, seperti Cybersecurity Hackathon, Talkshow Industry, Job-Channeling, dan Showcase Project Bootcamp.
Dalam rangkaian acara U-Connect tahun 2023, juga terdapat Talkshow Industry yang membawakan tema ‘Menghubungkan Bakat Keamanan Cyber: Kesenjangan antara Kebutuhan Industri dan Tenaga Kerja Keamanan Cyber IT di Indonesia’.
U-Connect diharapkan memuncul talenta-talenta baru dalam bidang cybersecurity. Selain itu, dengan job channeling yang merupakan bagian dari rangkaian acara U-Connect, diharapkan para peserta Cybersecurity Hackathon dapat terkoneksi dengan perusahaan yang relevan di bidang IT. U-Connect tahun 2023 sendiri menghadirkan beberapa perusahaan seperti Telkom Indonesia, DTO kemenkes, Horangi Cyber Security, Vantage Point Security, CTI Group, SGI Asia, Biofarma, dan masih banyak lagi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul