Carrie Lam Berharap Demonstran Puas

Kamis, 05 September 2019 – 20:40 WIB
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat, Selasa (18/6). Foto: Reuters

jpnn.com, HONG KONG - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Kamis mengatakan ia berharap pencabutan resmi rancangan undang-undang ekstradisi, yang kontroversial, dan tindakan lain akan membantu menyelesaikan krisis politik di kota itu.

Lam, yang didukung Beijing, berbicara sehari setelah ia secara resmi mencabut RUU tersebut, yang telah menyulut protes massal dan menjerumuskan kota yang dikuasai China itu ke dalam krisis politik terbesarnya dalam beberapa dasawarsa, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: RUU Ekstradisi Dicabut, Akankah Demonstran Hong Kong Puas?

Pemrotes dan sebagian anggota Parlemen dengan cepat menanggapi tindakan Lam sebagai terlalu kecil, sangat terlambat.

BACA JUGA: RUU Ekstradisi Dicabut, Akankah Demonstran Hong Kong Puas?

BACA JUGA: Jokowi Minta Para Menterinya Jadi Pelayan Bagi Investor

RUU tersebut, yang mestinya mengizinkan pelaku pelanggaran di kota itu dikirim ke China untuk diadili di pengadilan yang dikuasai Partai Komunis, dipandang sebagai contoh paling akhir mengenai apa yang oleh banyak warga dipandang sebagai pengendalian yang lebih ketat oleh Beijing, kendati ada janji otonomi.

Pusat keuangan Asia tersebut telah diguncang sebagian kerusuhan terburuk dalam beberapa dasawarsa --pemrotes membakar barikade dan melemparkan bom bensin sementara polisi membalas dengan menyemprotkan air, menembakkan gas air mata dan menggunakan pentungan.

BACA JUGA: Luhut Pastikan Belum Ada Tiongkok di Ibu Kota Baru

Bekas koloni Inggris tersebut diserahkan kembali kepada China pada 1997 berdasarkan kesepakatan "satu negara, dua sistem", yang memberi kota dengan lebih dari tujuh juta orang warga kebebasan lebih besar daripada kota lain di China Daratan, seperti pengadilan independen. (Chaidar Abdullah/ant/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Judul


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler