Catat, Bung Karno Serap Norma Islam demi Satukan Nusantara

Kamis, 24 Mei 2018 – 21:48 WIB
Bung Karno usai salat. Foto: dokumentasi Arsip Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Cendekiawan muda Hasibullah Satrawi menyatakan, Proklamator RI Bung Karno menggunakan pendekatan secara Islam untuk menyatukan nusantara ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hasibullah yang juga direktur eksekutif Aliansi Indonesia Damai (AIDA) menilai pemikiran-pemikiran Presiden Pertama RI itu sarat dengan ajaran Islam.

Berbicara dalam diskusi Ramadan bertema Bung Karno dan Islam di Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/5), Hasibullah mengatakan, Bung Karno menyerap hal progresif dari pemikiran Islam untuk menyatukan nusantara. “Bung Karno adalah sosok Islam Nusantara yang berkemajuan,” katanya.

BACA JUGA: Kasal Bangga Melihat Nusantara Dipenuhi Baret Marinir

Hasibullah menambahkan, tokoh berjuluk Pura Sang Fajar itu juga berhasil meyakinkan tokoh-tokoh muslim pendiri Indonesia untuk tidak memaksakan pembentukan negara Islam. Namun, Bung Karno tetap menyerap ajaran Islam untuk merumuskan dasar negara.

“Maka para tokoh Islam tidak mempersoalkan apakah menjadi negara Islam atau NKRI, yang penting norma (Islam, red) hadir. Alasannya adalah mereka menyadari tidak ada sayu ayat Alquran yang eksplisit mengatakan umat Islam harus menegakkan negara Islam,” papar Hasibullah.

BACA JUGA: Megawati: Bung Karno Ingin Indonesia jadi Negara Industri


Hasibullah Satrawi (kiri) dalam diskusi bertema Bung Karno dan Islam di Megawati Institute, Jakarta, Kamis (24/5).

Lebih lanjut Hasibullah memaparkan, Bung Karno merupakan seorang nasionalis yang sangat memahami Islam. “Keliru jika menganggap Bung Karno jauh dari ajaran Islam,” tegas pengamat tentang Timur Tengah yang pernah menimba ilmu di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir itu.

BACA JUGA: Suhardi Alius: Mahasiswa Ujung Tombak Penjaga NKRI

Selanjutnya, Bung Karno menerjemahkan pemahamannya tentang Islam dengan merangkul rakyat sejak masa penjajahan dan setelah Indonesia merdeka. Bung Karno, sambung Hasibullah, mampu menyatukan rakyat Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama.

“Kalau bukan Bung Karno, mungkin kita menjadi Madura sendiri, Jawa sendiri, Sumatera sendiri,” ulas Hasibullah dalam diskusi yang dipandu pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Yayan S Alhadi itu.(rmo/jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Rizal Ramli soal Calon Pengusungnya di Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bung Karno   Islam   Nusantara   NKRI  

Terpopuler