jpnn.com, JAKARTA - Legenda Timnas Indonesia Rully Nere menceritakan perbedaan pemain sepak bola saat ini dengan era dirinya dahulu.
Pemain yang memperkuat Skuad Garuda pada era akhir 70-an sampai dengan akhir 80-an itu menyebut proses yang dijalaninya ketika itu, tak sama dengan saat ini untuk menjadi seorang pemain timnas.
BACA JUGA: Menpora Sebut Timnas Indonesia Dipersiapkan untuk SEA Games, Jangan Dicemooh
"Perbedaannya, dahulu itu melalui proses, dari kampung, ke kota (Jayapura, red), baru harus ke Jakarta, ini ada beberapa tahapan baru bisa jadi pemain timnas," katanya, dalam diskusi di YouTube pada akun M. Nigara Channel.
Saat ini, menurut pemain yang dikenal dengan kelincahan dan kreativitasnya sebagai gelandang itu, pemain sepak bola di Indonesia meraih status sebagai pemain timnas tak seberat dahulu. Ada proses yang menurutnya instan.
BACA JUGA: Begini Kalimat Shin Tae Yong untuk Pemain Timnas Indonesia Jelang Laga Terakhir
"Sekarang itu instan, jadi begitu namanya cepat naik, cepat juga hilang. Tak bertahan lama," tuturnya.
Dia menceritakan, bahwa saat masih muda dia harus bermain bagus di klub kampungnya di Papua.
BACA JUGA: Rully Nere Akan Coret 5 Pemain Timnas Wanita
Baru, setelah ada kompetisi perserikatan, dia mendapatkan kesempatan untuk tampil di tim perserikatan, Persipura Jayapura.
"Sekarang, di daerah ada yang bagus, langsung bawa ke nasional, tetapi dinilai kurang, ya langsung hilang," ucapnya.
Proses saat itu, masuk ke Persipura itu sangat susah, kemudian harus bersaing ketat untuk masuk ke Timnas Indonesia.
Dengan proses yang berat, karakternya bisa terbentuk dengan maksimal.
"Kalau sekarang ini, semua tersedia, lihat internet bisa, kalau dahulu tidak, jadi beda sekali," ucap pemain yang pernah tampil bersama PSSI Bina Tama di Brasil.
Kini, Rully berharap anak-anak muda saat ini jangan terlalu cepat puas dengan pencapaiannya. Untuk mencapai sebuah prestasi, lanjut dia, harus berjuang keras.
"Saat ini sepak bola enak, bisa menunjang masa depan, jadi harus maksimalkan potensi. Jangan cepat puas, terus berjuang untuk bertahan lama di timnas, tidak sekadar masuk kemudian hilang," katanya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad