jpnn.com, JAKARTA - Fotografi begitu istimewa di mata Menpar Arief Yahya. Pertama, karena turisme dan fotografi berjalan seiring.
Tanpa fotografi, promosi turisme sulit dilakukan.
BACA JUGA: Tiga Menteri Sambut Kapal Pesiar Pacific Eden di Tanjung Benoa Bali
Di sisi lain, fotografi juga makin maju karena adanya pariwisata.
Karenanya, pada 20 April 2017 nanti, Kementerian Pariwisata tak ragu menggelar acara Let's Capture.
BACA JUGA: Wow! Ada Festival Ikan Nusantara dan Lomba Masak di Muara Angke
Lantas apa sih Let's Capture itu? Mengapa juga itu ikut digelar Kemenpar?
“Ini semacam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi fotografer kementerian. Pesertanya nggak cuma dari Kemenpar.Fotografer profesional dan tim dokumentasi kementerian dan lembaga negara lainnya juga ikut kami undang. Jadi ada unsur kerja sama lintas sektor, dalam rangka Indonesia incorporated,” tutur Plh Karo Komblik Kemenpar Iyung Masruroh.
BACA JUGA: Top, Bandara Silangit Segera Menjadi International Airport
Arbain Rambey, fotografer yang di-follow 82.600 orang di Instagram ikut diundang.
Begitu juga Darwis Triadi, Oscar Matulloh, Adek Berry, Edy Santoso, Angga Sasongko hingga Jozz Fellix.
Kementerian yang diundang di antaranya Kemenlu, Kemenko Kemaritiman, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan, Kemenkominfo, Kemen PUPR, Kemenhub, Kemendikbud, Kemenpora, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemen PAN-RB, Kemenkop dan UKM.
Termasuk fotografer dari BNPB. Semua akan berbaur jadi satu bersama tim fotografi Kementerian Pariwisata RI.
“Kerja sama Indonesia Incorporated menjadi spirit kekuatannya. Ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” katanya.
Kebetulan, promosi turisme sedang dipacu habis-habisan dan fotografi ikut menjadi ‘mata’.
Semua keindahan, panorama keren, menjadi jendela sebelum orang memutuskan berwisata ke suatu daerah.
Menpar Arief Yahya menyebut agenda Let's Capture ini cukup strategis. Karena tanpa fotografi, promosi turisme sulit dilakukan. Di sisi lain, fotografi juga makin maju karena adanya pariwisata.
“Dulu orang memotret, dicetak, disimpan. Sekarang orang memotret langsung share ke Instagram, Facebook dan Twitter. Ini juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi dan koordinasi tim dokumentasi Kementerian Pariwisata dengan tim dokumentasi Kementerian dan lembaga negara lainnya, serta fotografer profesional,” ungkap Arief.
Out put yang dicari, tentu foto-foto berkualitas. Terutama yang menampilkan sisi humanis, dramatik dan bisa mempopulerkan Pesona Indonesia kemana-mana.
“Jadi setelah acara jangan lupa eksplorasi sudut-sudut keindahan Pesona Indonesia. Jangan lupa viralkan ke dunia maya," tuturnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumut Gelar Paten Fashion and Food Festival 2017
Redaktur & Reporter : Natalia