jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi Enny Sri Hartati menilai rapor pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam dua tahun ini masih merah. Sebab, kinerja ekonomi pemerintah di bawah pimpinan duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu memang masih buruk.
"Saya hanya menilai dari indikator ekonomi baik makro mikro. Itu kan sebagian besar menurun,” ujar Enny dalam sebuah diskusi bertema 2 Tahun Jokowi-JK: Kerja, Citra dan Drama di Jakarta Pusat, Sabtu (22/10).
BACA JUGA: Publik Berbalik Dukung Jessica?
Sekalipun ada indikator membaik dan terjaga, katanya, namun masih banyak yang semu. “Kalau secara angka nilainya di bawah 50," sambungnya.
Enny yang juga direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menjelaskan, angka tersebut tentu kurang baik. Untuk setiap kategori penilaian mestinya hasilnya bisa baik.
BACA JUGA: Polisi Mau Periksa Ahok? Jangan Lupa Minta Izin Jokowi
Dalam tolok ukur di perguruan tinggi, nilainya minimal harus B untuk lulus. "Jadi nilai itu harusnya minimal B. Karena itu harus lebih banyak bekerja keras. Karena belum lulus. Tapi kalau di bidang lain misal politik, demokratisasi membaik. Jadi ini (ekonomi, red) PR (pekerjaan rumah, red) terberat," ujar Enny.
Dia mengakui, permasalahan ekonomi di Indonesia tentunya juga dipengaruhi kondisi perekonomian secara global. Namun demikian dia mengingatkan pemerintah agar tidak selalu mencari kambung hitam.
BACA JUGA: Ups... Katanya Masih Ada Menteri Yang ABS
Dia mencontohkan, perekonomian Vietnam bisa tumbuh 6 persen, sedangkan India bisa 7,5 persen. “Filipna juga membaik. Cuma Malaysia memang seperti Indonesia, kisaran lima persen," ujar Enny.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Tulis Puisi untuk Dua Tahun Jokowi-JK, Silakan Baca...
Redaktur : Tim Redaksi