Catatan dari Mahasiswa Muhammadiyah untuk Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Sabtu, 19 Oktober 2019 – 23:55 WIB
Ketua Pelaksana Silatnas Fokal IMM Ton Abdillah Has. Foto : Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Silaturahmi Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasisiswa Muhammadiyah (Silatnas Fokal IMM) memberikan catatan untuk pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.

Catatan ini merupakan hasil musyawarah yang dilakukan Fokal IMM pada Jumat (18/10) sampai Sabtu (19/10) hari ini.

BACA JUGA: Rapper Roy Ricardo: Pak Jokowi, Motor Lawan Arah Tolong Dibasmi

Ketua Pelaksana Silatnas Fokal IMM Ton Abdillah Has mengatakan, salah satu rekomendasi silatnas adalah mendukung sepenuhnya visi besar pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin untuk mewujudkan Indonesia maju.

"Kami bersepakat untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan siap berkolaborasi untuk mewujudkan visi besar Indonesia maju," ujar Ton dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA: Ferdinand Demokrat Pengin Jokowi - Maruf Punya Jurus Ampuh Bendung Kaum Intoleran

Meski demikian, Alumni IMM mengingatkan upaya mewujudkan Indonesia yang maju bukan persoalan yang mudah.

Banyak ancaman dan tantangan yang akan dihadapi oleh Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam lima tahun pemerintahannya ke depan.

Menurut Ton, beberapa ancaman dan tantangan yang akan dihadapi pemerintahan ke depan, di antaranya menguatnya distrust society, yakni tatanan masyarakat yang saling tidak percaya, baik kepada pemerintah maupun sesama elemen masyarakat.

Padahal, syarat utama mewujudkan negara maju adalah adanya high trust society yang penuh toleransi.

"Kedua, Indonesia masih dihadapkan kepada rendahnya kualitas sumber daya manusia. Index Pembangunan Manusia (IPM) masih masuk level menengah. Padahal, prasyarat menjadi negara maju harus memiliki very high human development," kata dia.

Ketiga, masih kuatnya oligarki politik dan ekonomi Indonesia. Menjadi negara maju adalah menjadi negara yang memiliki tatanan politik dan ekonomi yang demokratis. Indonesia harus mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dan tidak kalah pentingnya, tambah Ton, adalah ancaman disorientasi berbagai pihak yang mulai memikirkan dirinya sendiri untuk kepentingan politik 2024.

Alumni IMM meminta pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin harus menyusun peta jalan dan rencana aksi yang jelas dalam mewujudkan visi Indonesia maju, sekaligus membuat strategi untuk mengantisipasi setiap ancaman dan tantangan yang akan terjadi.

"Sebagai elemen civil society, Alumni IMM siap berkolaborasi dengan pemerintah. Kami sedang melakukan finalisasi peta jalan sebagai panduan gerakan memajukan Indonesia," kata mantan ketua umum DPP IMM ini. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler