jpnn.com, BATAM - Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan-Persatuan Wartawan Indonesia memutuskan untuk berpencar dalam perjalanan menuju ke Kalimantan Barat.
Seminggu sudah tim JKW-PWI yang terdiri dari Agus Blues Asianto, Sonny Wibisono, Indrawan Ibonk, dan Yanni Krishnayanni, terpaksa bertahan di Kepulauan Riau karena cuaca buruk menghalangi mereka melanjutkan ekspedisi ke Pulau Borneo.
BACA JUGA: Tim Jelajah PWI Sempat Mendapat Masalah di Kota Medan
Tim menginap di Pulau Batam sejak Kamis (2/12) setelah sebelumnya berada di Tanjung Pinang dari awal pekan ini.
Pada hari kedua di Batam, keempat motoris petualang diajak berkeliling kawasan oleh pihak Ban Kingland, yaitu Herman Jasa Saputra selaku Supervisor Kingland Batam dan Bahagia selaku Direktur PT Cahaya Eco Indonesia Batam.
BACA JUGA: Tim JKW-PWI Beberkan Misi Perjalanan di Hadapan Kapolda Babel
Perjalanan yang berkesan ketika tim melintasi Jembatan Barelang (Batam, Rempang, dan Galang).
Jembatan yang digagas mendiang teknokrat Indonesia BJ Habibie itu merupakan simbol paling kondang dari Kota Batam. Tidak heran banyak masyarakat menamainya dengan 'Jembatan Habibie'.
BACA JUGA: Tim JKW PWI Dapat Sambutan Hangat di Lampung
Sejak tuntas dibangun pada 1998, jembatan ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan di Pulau Batam.
Jembatan Barelang terdiri dari enam jembatan. Nama-nama tokoh masyarakat Riau disematkan untuk masing-masing jembatan, yaitu Jembatan I: Teungku Fisabilillah, Jembatan II: Nara Singa II, Jembatan III: Raja Ali Haji, Jembatan IV: Sultan Zainal Abidin, Jembatan V: Tuanku Tambusai, dan Jembatan VI: Raja Kecil.
Keenamnya menghubungkan tujuh pulau di gugusan Kepulauan Riau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Setoko, Pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru.
“Jarak dari Bengkong (kecamatan di Batam) menuju Jembatan Barelang sekitar 60 kilometer. Jalannya cukup halus,” ujar Agus Asianto.
Mobil double cabin membawa tim dan pihak Kingland ke Pulau Galang, di mana terdapat eks kamp pengungsian warga Vietnam.
Ratusan ribu orang Vietnam melarikan diri dari negerinya di sekitar tahun 1980 karena imbas perang saudara. Mereka melarikan diri dengan menaiki perahu dan terombang-ambing di Laut China Selatan. Para pengungsi yang dijuluki manusia perahu itu akhirnya terdampar di Pulau Galang.
“Kami melihat suasana kamp Pulau Galang, kuburan warga Vietnam, replika perahu mereka dan bangunan gereja tempat orang Vietnam beribadah,” katanya.
Dari Pulau Galang, tim menuju Rumah Sakit Pulau Galang yang didirikan pemerintah pada 2020 lalu khusus untuk pasien COVID-19. Fasilitas kesehatan khusus ini dibangun hanya dalam waktu sebulan dengan menggunakan bangunan bekas pengungsi Vietnam.
Seiring situasi pandemi yang mereda, RS itu kini sepi dari aktivitas. Namun, pemerintah menyiapkannya untuk menghadapi pandemi gelombang ketiga.
Setelah dari Galang, tim kembali ke Bengkong dan diajak untuk menikmati teh pu-er, minuman hasil fermentasi asal Provinsi Yunnan di Tiongkok. Di sana para motoris diajari tata cara minum teh yang unik.
Kemudian, tim berkunjung ke toko-toko yang menjual ban Kingland di Pulau Batam. PT United Kingland selaku produsen ban merek Kingland memberi dukungan terhadap ekspedisi yang bakal menempuh 17.000 Km itu.
Selama ini Kingland memberikan ban terbaiknya dalam pelaksanaan ekspedisi, yang berlangsung sejak Oktober lalu dengan titik start di Jakarta.
Semua motor tim yang menempuh belasan ribu kilometer dipasangkan ban Kingland. Jika terjadi sesuatu ada ban, pihak Kingland segera menggantinya dengan ban yang baru.
Untuk agenda tim selanjutnya, Agus Blues mengatakan tim JKW-PWI terpaksa berpencar agar tidak membuang-buang waktu. Dengan menggunakan pesawat terbang, Yanni sudah berada di Pontianak mendahului tiga orang rekannya.
Rencananya, tim akan meninggalkan Kepulauan Riau melalui Pelabuhan Tanjung Uban menuju Pelabuhan Sintete, Sambas di Kalimantan Barat, jika cuaca bagus.
“Naik kapal membawa motor jika cuaca bagus pada 7 Desember. Mudah-mudahan cuaca bagus,” katanya.
Sebelumnya tim mendapat kabar yang dirilis pihak ASDP bahwa gelombang laut diperkirakan 2.5 hingga 4 meter, dengan kecepatan angin 30 hingga 40 knot yang akan terjadi mulai 30 November hingga 7 Desember 2021.
Perjalanan Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan, selain didukung Ban Kingland juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Artha Graha Peduli, serta Artha Graha Network. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek