jpnn.com, JAKARTA - PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi dengan meraih posisi Top 3 manajer investasi (MI) Indonesia berdasarkan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) Reksa Dana pada Maret 2024.
Pencapaian positif ini merupakan hasil dari komitmen kuat BRI-MI dalam memberikan layanan investasi yang unggul, di tengah tantangan dan dinamika pasar keuangan global yang terus berubah.
BACA JUGA: BRI-MI Sabet Top 5 Manajer Investasi
Plt. Direktur Utama BRI-MI, Ira Irmalia Sjam mengatakan bahwa BRI-MI terus berupaya memberikan layanan investasi reksa dana terbaik. Hal ini selaras dengan visi BRI-MI dalam menciptakan nilai tambah bagi investor melalui pengelolaan produk investasi yang inovatif dan kompetitif.
Bisnis BRI-MI masih menunjukan tren pertumbuhan di tahun 2024. Hal ini tercermin dari meningkatnya AUM Reksa Dana BRI-MI dari Rp 27,12 triliun pada Maret 2023 menjadi Rp 31,8 triliun pada Maret 2024, atau tumbuh 17 persen secara year on year.
BACA JUGA: Berbagi Kebaikan, Manajer Investasi Insight Bantu Masyarakat di Bekasi dan Depok
Dengan demikian, BRI-MI saat ini menempati posisi 3 manajer investasi dengan AUM reksa dana terbesar.
"Apabila dibandingkan dengan AUM industri yang turun 2.61 persen, tentu saja pencapaian BRI-MI menunjukkan bisnis perusahaan sangat resilient di tengah kondisi pasar yang kurang stabil dan ketatnya kompetisi,” ujar Ira.
BACA JUGA: OJK Kaji Pendirian Manajer Investasi Syariah
Ira menambahkan bahwa kepercayaan seluruh pemangku kepentingan BRI-MI dan dukungan sinergi dengan Bank BRI selaku induk perusahaan, menjadi salah satu kunci utama kesuksesan BRI-MI.
“Dengan memaksimalkan sinergi dengan Bank BRI selaku pemegang saham mayoritas dan sebagai salah satu bank terbesar di Tanah Air, yang dilengkapi dengan jaringan terluas dan jumlah nasabah terbanyak, BRI-MI tentunya akan terus berupaya untuk memanfaatkan keunggulan induk usahanya secara optimal untuk menjaring lebih banyak nasabah ritel,” tambah Ira.
Tawarkan Produk Reksa Dana Sebagai Diversifikasi di Tengah Konflik Geopolitik
Rupiah, IHSG, dan obligasi mengalami tekanan pada awal perdagangan pasca libur Lebaran 2024. Hal ini akibat dari sentimen negatif global yang diakibatkan karena krisis Timur Tengah yang kembali memanas dengan adanya konflik terbuka saat ini yaitu antara Iran dengan Israel.
Adapun Ira menyebutkan bahwa dengan kondisi geopolitik yang terjadi saat ini, pilihan melakukan diversifikasi investasi ke produk-produk investasi yang konservatif dapat menjadi pertimbangan investor.
Salah satunya dengan berinvestasi di produk unggulan BRI-MI seperti Reksa Dana BRI Pasar Uang Seruni Pasar Uang II (SPU II), yang menawarkan pendapatan kompetitif dengan tetap menjaga kestabilan nilail investasi dan likuiditas bersamaan dengan menunggu perkembangan dari kondisi geopolitik yang terjadi saat ini.
“SPU II merupakan produk unggulan milik BRI-MI, yang menawarkan tingkat pendapatan bersaing dengan tetap mempertahankan nilai modal investasi dan menjaga kestabilan likuiditas, dengan Investasi 100 persen pada Instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau efek bersifat utang, sehingga cocok bagi nasabah konservatif yang memilih untuk wait and see terkait situasi terkini,” tambah Ira.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Reksa Dana BRI-MI, investor dapat mengunjungi akun resmi BRI-MI di Instagram (@reksadana.bri) atau melakukan pembelian melalui aplikasi digital InvestASIK, BRIGHTS, atau melalui gerai APERD rekanan BRI-MI lainnya dengan investasi yang sangat terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean