DOHA CORNICHE - Sprinter Omega Pharma-Quick Step, Mark Cavendish, mampu menutup Tour of Qatar 2013 dengan sempurna. Pembalap Inggris itu memenangi etape penutup sekaligus mengunci gelar overall.
Cavendish benar-benar dominan di Qatar. Dia merebut empat etape terakhir. Pada etape keenam, 116 km dari Sealine Beach Resort menuju Doha Corniche, Cavendish sebenarnya tak perlu merebut kemenangan untuk mengunci gelar overall. Dia hanya perlu finis bersama rombongan depan. Tapi begitu ada peluang, sang peluru langsung mengambil kesempatan.
Padahal, posisinya sempat sulit pada kilometer terakhir. Astana dan Team Sky mampu mengontrol peloton. Melihat celah di sisi kiri jalan, Cavendish melejit dengan timing yang begitu pas, sehingga tidak terkejar.
Yauheni Hutarovich (Ag2R La Mondiale) berada di urutan kedua, diikuti Barry Markus (Vacansoleil-DCM Pro Cycling Team).
"Situasinya seperti etape keempat. Angin berhembus dari sisi kanan. Saya tahu ada rongga bakal terbuka di sisi kiri. Pada 2009, saya menang di sini dengan taktik yang sama," tutur Cavendish seperti dilansir Velonews. "Saya tahu semua akan ke kanan. Jadi pada momen terakhir saya bergerak ke kiri," tandasnya.
Sebenarnya, saat etape baru berjalan 15 km, Cavendish sempat terancam. Dia dan pesaing terdekatnya berebut gelar overall, Brent Bookwalter (BMC) sempat jatuh bersama. Untung keduanya sama-sama tidak cedera dan mampu melanjutkan lomba.
"Saya berada di belakang Brent Bookwalter, dan dia jatuh begitu saja. Tidak ada yang tahu kenapa. Itulah balap sepeda, kadang hal seperti ini terjadi," ucap Cavendish.
Di klasemen akhir general classification, Bookwalter finis kedua, tertinggal 25 detik di belakang Cavendish. Rekan Bookwalter, bintang muda Amerika Taylor Phinney, berada di urutan tiga, tertinggal 26 detik.
Pada dasarnya, empat kemenangan etape itulah yang mengunci sukses Cavendish. Masing-masing kemenangan memberi bonus waktu sepuluh detik.
Setelah Tour of Qatar ini, Cavendish makin yakin dengan kemampuan Omega Pharma-Quick Step secara keseluruhan. Mereka makin kompak, makin padu dalam mengawal sang leader.
Dan itu memberi peluang besar Cavendish untuk terus meraih kemenangan. Khususnya ketika Juni-Juli nanti, di ajang paling bergengsi: Tour de France.
"Saya benar-benar happy. Teman-teman bekerja luar biasa di sini. Saya pendatang baru (tahun lalu di Sky, Red) dan mereka mampu melindungi saya dengan baik. Saya senang bisa memberi kemenangan ini untuk tim," pungkas Cavendish. (aza)
Cavendish benar-benar dominan di Qatar. Dia merebut empat etape terakhir. Pada etape keenam, 116 km dari Sealine Beach Resort menuju Doha Corniche, Cavendish sebenarnya tak perlu merebut kemenangan untuk mengunci gelar overall. Dia hanya perlu finis bersama rombongan depan. Tapi begitu ada peluang, sang peluru langsung mengambil kesempatan.
Padahal, posisinya sempat sulit pada kilometer terakhir. Astana dan Team Sky mampu mengontrol peloton. Melihat celah di sisi kiri jalan, Cavendish melejit dengan timing yang begitu pas, sehingga tidak terkejar.
Yauheni Hutarovich (Ag2R La Mondiale) berada di urutan kedua, diikuti Barry Markus (Vacansoleil-DCM Pro Cycling Team).
"Situasinya seperti etape keempat. Angin berhembus dari sisi kanan. Saya tahu ada rongga bakal terbuka di sisi kiri. Pada 2009, saya menang di sini dengan taktik yang sama," tutur Cavendish seperti dilansir Velonews. "Saya tahu semua akan ke kanan. Jadi pada momen terakhir saya bergerak ke kiri," tandasnya.
Sebenarnya, saat etape baru berjalan 15 km, Cavendish sempat terancam. Dia dan pesaing terdekatnya berebut gelar overall, Brent Bookwalter (BMC) sempat jatuh bersama. Untung keduanya sama-sama tidak cedera dan mampu melanjutkan lomba.
"Saya berada di belakang Brent Bookwalter, dan dia jatuh begitu saja. Tidak ada yang tahu kenapa. Itulah balap sepeda, kadang hal seperti ini terjadi," ucap Cavendish.
Di klasemen akhir general classification, Bookwalter finis kedua, tertinggal 25 detik di belakang Cavendish. Rekan Bookwalter, bintang muda Amerika Taylor Phinney, berada di urutan tiga, tertinggal 26 detik.
Pada dasarnya, empat kemenangan etape itulah yang mengunci sukses Cavendish. Masing-masing kemenangan memberi bonus waktu sepuluh detik.
Setelah Tour of Qatar ini, Cavendish makin yakin dengan kemampuan Omega Pharma-Quick Step secara keseluruhan. Mereka makin kompak, makin padu dalam mengawal sang leader.
Dan itu memberi peluang besar Cavendish untuk terus meraih kemenangan. Khususnya ketika Juni-Juli nanti, di ajang paling bergengsi: Tour de France.
"Saya benar-benar happy. Teman-teman bekerja luar biasa di sini. Saya pendatang baru (tahun lalu di Sky, Red) dan mereka mampu melindungi saya dengan baik. Saya senang bisa memberi kemenangan ini untuk tim," pungkas Cavendish. (aza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mashudi Ingin Lanjutkan Victory Livoli
Redaktur : Tim Redaksi