jpnn.com, JAKARTA - Credit Bureau Indonesia (CBI) meluncurkan layanan baru bernama SME Bureau, yang dirancang khusus untuk mendukung pengelolaan bisnis dan keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.
Layanan ini hadir sebagai solusi bagi pelaku UKM untuk memantau kondisi bisnis dan keuangan mitra, termasuk calon mitra, dengan lebih baik.
BACA JUGA: CBI Hadirkan Skip Tracing Report untuk Informasi Kontak Nasabah
Direktur Utama CBI Agus Subekti, menjelaskan bahwa UKM kerap menghadapi risiko besar akibat keterbatasan informasi dan sumber daya dalam memilih mitra bisnis.
Menurutnya, dukungan informasi yang akurat dan sarana pengelolaan keuangan menjadi kebutuhan mendesak bagi UKM agar tetap bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang makin ketat.
BACA JUGA: CBI Connect 2024: Perkuat Kolaborasi dalam Industri Jasa Keuangan Pascapemilu
"SME Bureau menawarkan layanan informasi perkreditan yang komprehensif, memberikan wawasan mendalam tentang profil bisnis dan data kredit mitra," kata Agus Subekti, dalam keterangannya, Minggu (1/12).
Layanan ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap perubahan kondisi keuangan mitra, sehingga UKM dapat mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi risiko.
BACA JUGA: CBI Buktikan Komitmen Meningkatkan Keamanan Informasi dan Kualitas
Fasilitas lain yang ditawarkan adalah kemampuan manajemen piutang, yang membantu UKM menjaga stabilitas arus kas dengan memantau pembayaran tertunda atau melaporkan mitra yang tidak memenuhi kewajiban finansial.
Direktur Informasi & Teknologi CBI Ivan Irawan menambahkan, SME Bureau telah dilengkapi dengan perlindungan data yang sesuai standar internasional. Layanan ini telah memperoleh tiga sertifikasi ISO, yakni Manajemen Keamanan, Manajemen Layanan, dan Manajemen Privasi.
“Ketiga sertifikasi ini membuktikan komitmen kami untuk menyediakan layanan yang aman, andal, dan terpercaya,” ujarnya.
Di tengah tantangan era digital, CBI SME Bureau juga dirancang untuk memperkuat kepercayaan pelaku UKM dalam menjalin hubungan bisnis dengan mitra baru maupun yang sudah ada.
Dengan pengamanan data yang handal, pelaku usaha dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa khawatir terhadap potensi risiko keamanan. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh