Cedera Bengkak, Hilang dalam Tiga Hari

Rabu, 29 Desember 2010 – 11:55 WIB
Pemain tim nasional Indonesia, Markus Haris Maulana (kiri) dan terapis Mathias Ibo saat sesi latihan sore hari di lapangan latih timnas, Senayan, Jakarta. 27 Desember 2010. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS

Selama ini, timnas sepak bola Indonesia hanya mengandalkan dokter tim dan tukang pijat (masseur) untuk membantu para pemain yang cederaMulai tahun ini, timnas punya posisi baru yang sebelumnya belum ada, yaitu fisioterapis

BACA JUGA: Tukang Pijat 8 Generasi Timnas

Orang pertama yang dipercaya Badan Tim Nasional (BTN) menjadi fisioterapis adalah Mathias Ibo.  Siapa dia ?

Mathias Ibo merupakan lelaki blasteran Dayak (Indonesia) dan Swiss yang lahir di Malang, Jatim, pada 6 Desember 1978
Lulusan jurusan sport physiotherapists Universitas Thim Van Der Laan, Utrecht, Belanda, tersebut dipinang ketua BTN saat itu, Iman Arif, ketika pulang kampung untuk mengunjungi keluarga di Malang beberapa waktu lalu.

"Ada perbedaan yang jelas antara tugas dokter tim dan fisioterapis," tutur Mathias saat ditemui Jawa Pos baru-baru ini

BACA JUGA: Mourinho Ogah Lepas Gago

"Tugas saya adalah mendiagnosis cedera para pemain
Setelah itu, (saya) membuat program penyembuhan

BACA JUGA: Dobrak dari Awal, Bikin Gol Cepat

Saya harus susun program latihan seperti apa sehingga pemain yang cedera cepat pulihTapi, jika ada pemain yang demam, diare, atau sakit lain, itu bagian dokter," papar dia

Lulusan SMAK St Albertus (Dempo), Malang, tersebut menuturkan bahwa klub-klub sepak bola profesional di Eropa sudah pasti punya fisioterapis, selain dokter tim"Dari informasi beberapa kawan, (fisioterapis) itu belum ada di klub-klub Indonesia," ujar lelaki yang pernah menimba ilmu di Belfast Bible College, Irlandia Utara, Inggris Raya, tersebut.
Mathias menceritakan bergabung dengan timnas Indonesia secara tidak sengaja

Hal itu berawal dari pertemuan dia dengan Iman (mantan ketua BTN yang kini digeser menjadi deputi bidang teknik BTN) dalam sebuah acara di MalangSaat itu keduanya terlibat dalam pembicaraan secara intensif seputar fisioterapis yang sudah lazim di dunia persepakbolaan Eropa

"Oleh Pak Iman Arif, saya kemudian diminta menjadi fisioterapis timnasPak Iman memang sangat concern dalam hal-hal yang berhubungan dengan sport science," tutur Mathias
Banyak hal baru yang dikenalkan oleh suami Marita de Jong itu dalam menangani para pemain yang cederaMisalnya, dia memberikan easy taping berwarna-warni yang ditempelkan pada bagian tubuh pemain yang mengalami cedera.
   
"Easy taping sudah sangat lumrah digunakan di EropaItu bukan terapi, melainkan lebih banyak untuk meringankanBisa mengurangi rasa sakitKalau ada bagian tubuh yang bengkak, jika ditempeli itu, dalam tiga hari pasti hilang (bengkaknya)," terang ayah Aemy Johanna Ibo, 7; Seth Elliot, 5; Nadia Kristina, 3; dan Ruben Joachim, 1, itu

Karena benda tersebut memang belum lazim digunakan di Indonesia, Mathias mengeluhkan sulit mencarinya di Jakarta"Setelah ubek-ubek, saya akhirnya menemukan satu tempat yang menjualnyaItu pun, katanya, mereka baru mendapatkannya," terang dia

Menurut Mathias, pemijatan terhadap para pemain cedera yang selama ini acap dilakukan sangat berbahaya dan bisa merusak ototLelaki bertinggi 170 sentimeter yang selama empat tahun terakhir bekerja di sebuah klinik di Heerenveen, Belanda, tersebut mengungkapkan, ke depan dirinya ingin mendirikan pusat rehabilitasi bagi atlet atau pemain yang cedera di IndonesiaSebab, saat ini pusat rehabilitasi seperti itu belum banyak di tanah air"Di universitas, selain fisioterapi, saya belajar tentang cara menjadi pelatih fisik," ujar dia

Karena fisioterapis belum populer di Indonesia, lelaki yang pernah menjadi fisioterapis di dua klub futsal di Belanda tersebut bersedia bergabung jika ada klub yang menginginkannya(ali/c11/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonek Malaya akan Dijaga Ketat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler