Cegah Jakarta Tenggelam, Ketua MPR Bamsoet Dukung Proyek Tanggul Raksasa Dipercepat

Senin, 13 Februari 2023 – 21:25 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima kunjungan Direktur Van Oord Mr Peter van der Hulst di Jakarta, Senin (13/2). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung percepatan pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall untuk mencegah banjir di DKI Jakarta.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dalam berbagai kesempatan menekankan pembangunan giant sea wall sebagai bagian dari Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) bisa segera dilaksanakan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

BACA JUGA: Heru Budi dan Pempus Kembali Bahas Tanggul Raksasa untuk Tanggulangi Rob

Terakhir kali, Presiden Jokowi menyampaikan kembali hal tersebut saat meresmikan sodetan Kali Ciliwung pada akhir Januari 2023.

Menurut Jokowi, pembangunan giant sea wall harus dilaksanakan secepatnya mengingat ancaman banjir di Jakarta masih ada.

BACA JUGA: Korsel Tawarkan Bantuan Bangun Tanggul Raksasa di Utara Jakarta

Giant sea wall direncanakan memiliki kedalaman sekitar 15 meter, serta tinggi sekitar 7 meter, panjangnya mencapai 37,356 kilometer yang membentang di sepanjang Teluk Jakarta.

Tujuan utamanya untuk mencegah penetrasi air laut masuk ke daratan, abrasi laut, dan banjir rob, sehingga bisa mencegah banjir di DKI Jakarta.

Mengingat sebagian wilayah DKI Jakarta, sekitar 40 persennya, berada di bawah permukaan laut sehingga berpotensi selalu dilanda banjir besar.

"Selain itu, masifnya penggunaan air tanah baik oleh rumah tangga maupun industri, juga semakin membuat turunnya permukaan tanah rata-rata per tahunnya mencapai 7,5-12 centimeter," beber Bamsoet sesuai menerima kunjungan Direktur Van Oord Mr Peter van der Hulst, Senin (13/2).

Bamsoet berharap keberadaan giant sea wall nantinya juga dapat menampung air dengan jumlah yang cukup banyak sehingga bisa diolah untuk memenuhi sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan industri.
"Sebagaimana juga ditekankan Presiden Joko Widodo, walaupun ibu kota negara akan pindah ke Kalimantan Timur, tetapi pembangunan giant sea wall harus tetap dilaksanakan sebagai upaya agar Jakarta tidak tenggelam," kata Bamsoet.

Ketua ke-20 DPR RI itu menyampaikan Basuki Tjahaja Purnama saat menjabat Gubernur DKI Jakarta sudah melakukan kunjungan kerja ke Belanda untuk mempelajari cara Belanda mengatasi banjir.

Selain bertemu berbagai pejabat eksekutif, rombongan Gubernur DKI Jakarta juga bertemu dengan jajaran Van Oord untuk saling sharing ilmu dan pengalaman.

Menurut Bamsoet, sebagai negara dengan kondisi geografis daratan yang berada dibawah permukaan laut, Belanda mempunyai banyak pengalaman mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan air, terutama penanganan banjir hingga pengelolaan air bersih.

"Karenanya, tidak salah jika Pemprov DKI Jakarta membangun kerja sama dengan berbagai pihak dari Belanda," jelas Bamsoet.

Waketum Partai Golkar itu menyampaikan kini di bawah kepemimpinan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, proyek giant sea wall sedang dalam tahapan pematangan konsep mencakup aspek teknis, lingkungan, sosial, dan pembiayaan.

Kegiatan ini melibatkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian PUPR, Kementerian LHK, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta berbagai stakeholders terkait lainnya.

"Investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan giant sea wall diperkirakan mencapai USD 45 miliar," sebut Bamsoet.

Selain menggunakan anggaran pusat dan daerah, lanjut dia, pembiayaannya juga bisa menggunakan berbagai sumber investasi dari berbagai pihak.

"Termasuk melalui hibah yang dilakukan negara sahabat ataupun organisasi filantropis dunia," imbuhnya. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler