jpnn.com - KUDUS - Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto melakukan pemeriksaan mendadak terhadap gawai atau telepon seluler (ponsel) anggotanya. Hal ini dilakukan untuk mengecek ada tidaknya aplikasi maupun riwayat judi online.
"Pengecekan dilakukan dengan terlebih dahulu mengundang para perwira dan bintara untuk menghadiri apel. Pengecekan ini bertujuan untuk mencegah judi daring di kalangan anggota kepolisian," kata AKBP Dydit saat memimpin apel di halaman Polsek Kota Kudus, Selasa (18/6).
BACA JUGA: WU Ancam Bom Polres Kudus, Profesinya Ternyata
Dia mengungkapkan bahwa semua anggota yang mengikuti apel di Mapolres Kudus memang diminta untuk mengeluarkan ponselnya. Kapolres Kudus didampingi Wakapolres dan Kasi Propam kemudian memeriksa setiap ponsel anggota.
"Dalam pemeriksaan tersebut, kami tidak menemukan adanya riwayat maupun aplikasi judi daring di ponsel anggota," ujarnya.
BACA JUGA: Soal Bansos buat Korban Judi Online, PKS: Ini Lingkaran Setan
Dia mengakui judi daring telah menjadi permasalahan di tengah masyarakat. Sementara, langkah ini menjadi komitmen Polres Kudus dalam memberantas judi daring, serta menjaga integritas dan kredibilitas institusi kepolisian.
Dia menegaskan semua anggota kepolisian diminta mematuhi hukum dan menjaga etika sebagai aparat penegak hukum.
BACA JUGA: KH Ahmad Hudori Minta Pemerintah Mengkaji Pemberian Bansos untuk Korban Judi Online
"Ini dilakukan demi kebaikan personel, karena dampak negatif dari judi daring ini bahkan sampai terlilit utang atau bahkan parahnya mengajukan pinjaman daring (pinjol) hanya untuk bermain judi," ujarnya.
Dia ingin personel Polres Kudus tidak terkontaminasi virus judi daring. Sebab, perlu diketahui bahwa judi daring ini bisa bersifat adiktif dan inilah faktor penting kenapa orang-orang tidak berhenti bermain.
AKBP Dydit juga kembali menegaskan akan melakukan pengecekan kembali. Jika anggota ditemukan tertangkap tangan bermain judi daring, maka akan diberlakukan sanksi tegas.
Selain itu, AKBP Dydit Dwi Susanto juga menyoroti penggunaan media sosial oleh personel. Setiap tindakan di dunia maya dapat memengaruhi citra institusi.
AKBP Dydit menekankan pentingnya tanggung jawab dan kehati-hatian dalam setiap unggahan dan interaksi online.
"Bijaklah dalam menggunakan media sosial. Tindakan tidak pantas dapat merusak reputasi kita semua," ujar AKBP Dydit. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi